Sabtu, 23 Agustus 2014

Makalah Sejarah Australia dan Oceania



Resume





TUGAS SEJARAH AUSTRALIA DAN OCEANIA

Oleh
MOHAMAD. RAMLAN
NIM. 231 412 044

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah
Sejarah Austrlia Dan Oceania

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2014

BAB I
Sejarah Australia dan Oceania
A.    Sejarah Sebelum Abad ke 20
            Penduduk asli Australia yang dikenal sebagai kaum Aborigin Australia, memiliki sejarah budaya yang terpanjang di dunia, sejak zaman Es yang terakhir. Meskipun misteri dan perdebatan mengaburkan banyak aspek dalam prasejarah Australia, secara umum diakui bahwa manusia pertama berkelana melintasi lautan dari Indonesia sekitar 70.000 tahun yang lalu.
            Bangsa Eropa mulai menjelajahi Australia di abad 16; pertama para navigator Portugis diikuti oleh para penjelajah Belanda dan disusul oleh pengusaha sekaligus bajak laut Inggris William Dampier. Kapten James Cook berlayar menelusuri seluruh panjang pantai timur di tahun 1770, lalu berhenti di Botany Bay di tengah perjalanannya; dan tak lama kemudian ia mengklaim benua ini untuk Inggris dan menamakannya New South Wales.
Di tahun 1779, Joseph Banks (seorang naturalis dalam armada Kapten Cook) mengusulkan cara agar Inggris dapat mengatasi masalah kepadatan di penjara-penjaranya dengan mengirimkan narapidana ke New South Wales. Di tahun 1787, armada pertama berlayar menuju Botany Bay, terdiri dari 11 kapal dan 750 narapidana pria maupun wanita. Armada ini tiba tanggal 26 Januari 1788, tapi segera berpindah ke utara ke Sydney Cove, yang memiliki tanah serta air yang lebih baik. Bagi para pendatang baru ini, New South Wales merupakan tempat yang panas, keras dan buruk, dan ancaman kelaparan menghantui koloni ini selama bertahun-tahun. Untuk berjuang melawan alam dan pemerintah yang penuh tekanan, orang-orang Australia baru ini membentuk sebuah budaya yang kemudian menjadi dasar dari legenda 'Aussie battler’ .
       Dalam beberapa dekade kemudian, datanglah para pemukim bebas yang tertarik ke Australia, tapi penemuan emas di 1850-anlah yang secara permanen mengubah koloni ini. Arus imigran yang besar dan beberapa penemuan emas yang besar mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengubah struktur sosial di koloni. Kaum Aborigin terusir paksa dari tanah suku mereka, saat para pendatang merebut tanah untuk pertanian atau pertambangan.
       Di akhir abad ke 19, banyak orang yang mengagungkan daerah pedalaman atau ‘the bush’ (yaitu daerah yang jauh dari kota) dan orang-orangnya. Forum besar untuk 'nasionalisme pedalaman' ini adalah majalah Bulletin yang sangat populer. Halaman-halamannya penuh dengan humor dan sentimen terhadap kehidupan sehari-hari dan para penulis yang terkenal adalah legenda pedalaman Henry Lawson dan 'Banjo’ Paterson.
       Australia menjadi nagara saat federasi dari koloni-koloni yang terpisah terbentuk pada tanggal 1 Januari 1901. Tentara Australia turut berperang bersama Inggris dalam Perang Boer dan PDI. Negara ini terpukul berat oleh masa Depresi, saat harga untuk wol dan gandum (dua produk utama dalam ekonomi) jatuh. Di tahun 1931, hampir sepertiga pencari nafkah menjadi pengangguran, dan kemiskinan pun merajalela. Namun, di tahun 1933, perekonomian Australia mulai pulih. Saat PDII pecah, balatentara Australia turut berjuang bersama Inggris di Eropa, namun Amerika Serikat-lah yang membantu melindungi Australia dari serbuan pasukan udara Jepang, dengan mengalahkan mereka di Perang Laut Coral.
       Setelah PDII, datanglah arus imigrasi dari Eropa, yang memberikan sumbangsih besar terhadap negara, menghidupkan kembali budaya dan memperluas wawasan pandang Australia. Era pasca perang ini merupakan saat-saat booming di Australia, karena adanya permintaan yang tinggi terhadap bahan baku mentah. Australia mengikuti Amerika Serikat dalam Perang Korea, dan di tahun 1965 mengirimkan pasukan untuk membantu AS di Perang Vietnam, meskipun dukungan terhadap keterlibatan Australia ini tidaklah menyeluruh. Masalah bagi banyak pemuda Australia adalah wajib militer yang diterapkan dalam tahun 1964.
Kerusuhan akibat wajib militer ini merupakan salah satu faktor naiknya partai Buruh Australia (Labor Party) ke jenjang kekuasaan di tahun 1972, di bawah kepemimpinan Gough Whitlam. Pemerintahan Whitlam menarik pasukan Australia dari Vietnam, menghapuskan biaya pendidikan tinggi dan dinas nasional, menerapkan sistem perawatan kesehatan yang gratis dan tersedia untuk umum, serta mendukung hak tanah bagi masyarakat Aborigin.
       Namun demikian, pemerintahan ini mendapat tentangan dari Senat dan berkembangnya isu salah manajemen. Tanggal 11 November 1975, gubernur jenderal (perwakilan kerajaan Inggris di Australia) membubarkan parlemen dan membentuk pemerintah sementara yang dipimpin oleh ketua Partai Liberal, Malcolm Fraser. Langkah ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh gubernur jenderal. Koalisi partai Liberal yang konservatif dengan Partai Tanah Air Nasional memenangkan pemilu berikutnya. Pemerintahan partai Buruh baru kembali di tahun 1983, saat mantan pemimpin serikat pekerja, Bob Hawke, berhasil memenangkan partainya.
B.     Sejarah modern dan Australia masa kini
       Setelah menjabat selama 11 tahun di pemerintahan, Partai Liberal Australia yang dipimpin oleh John Howard tidak terpilih lagi di Pemilu 2007.Dari Partai Buruh, Kevin Rudd dilantik sebagai Perdana Menteri Australia yang ke-26 pada tanggal 3 Desember 2007.
       Australia memiliki sistem pemerintahan parlemen dua tingkat, berdasarkan sistem Westminster. Terdapat tiga tingkat pemerintahan: federal, negara bagian dan lokal. Parlemen federal terdiri dari Dewan Perwakilan (House of Representatives) dan Senat. Partai yang menduduki jumlah kursi terbanyak di Dewan Perwakilan akan membentuk pemerintahan.
       Di paro terakhir abad 20, satu bagian dari budaya dan sejarah Australia yang kurang dikenal mulai muncul dan mendapatkan pengakuan yang lebih luas, khususnya melalui seni, sastra dan film; dan sebagai akibatnya, ikon ‘battler’ menjadi semakin kurang relevan. Para imigran membawa kisah, budaya dan mitos-mitos mereka sendiri, untuk berbaur dengan kalangan kolonial Australia. Juga ada pengakuan yang sudah lama ditunggu, yaitu Aborigin Australia merupakan fundamental dari definisi sejati budaya nasional masa kini.
       ‘Impian Besar Australia’ yaitu memiliki rumah, yang dimulai di masa keemasan di tahun 1950-an, terus berlanjut dan menghasilkan suburbanisasi besar-besaran di kota-kota Australia, khususnya di Sydney dan Melbourne. Arsitektur Australia masa kini sebenarnya tidak memiliki gaya yang khas, dan tren dari luar negeri seringkali mendominasi proyek-proyek pembangunan besar. Dalam banyak hal, bangunan ‘modern’ yang paling menarik sebenarnya merupakan daur ulang bangunan bergaya Victoria atau dari era lainnya. Meskipun demikian tetap ada pengecualian, dan yang terkenal antara lain Convention Centre di Darling Harbour Sydney, Melbourne Museum, serta Cultural Centre di Uluru-Kata Tjuta National Park di bagian tengah Australia, yang didesain sesuai konsultasi dengan dengan pemilik tradisional cagar alam tersebut. Kompleks Federation Square Melbourne, dengan bentuk geometriknya yang tajam, mencerminkan arsitektur modern yang penuh tantangan, tepat di jantung kota.
       Sehatnya perekonomian saat ini terbukti dari dolar Australia yang relatif tinggi, peningkatan perdagangan dengan Cina dan beberapa keuntungan yang tinggi dan mencetak rekor pada bisnis-bisnis setempat. Semua ini dibarengi dengan inflasi dan angka pengangguran yang rendah. Namun, di sisi negatifnya adalah meningkatnya defisit perdagangan negara sampai $20 miliar, hutang rumah tangga rata-rata yang melonjak tinggi dan harga perumahan di pusat urban yang semakin tak terjangkau.
C.    Faktor-Faktor Yang Mendorong Gerakan Federasi
       Ketika Australian colonies government act di keluarkan oleh pemerintahan Inggris,di Australia telah berdiri empat koloni yang satu dengan yang lain terpisah, yaitu new south wales sebagai koloni yang tertua, Tasmania yang sejak 1825 dipisahkan dari New South Wales, Australia barat yang berdiri sejak tahun 1829 namun karena berbagai masalah tumbuh dan berkembnagnya dengan sangat lambat, dan Australia selatan yang berdiri sejak tahun 1836 berdasarkan teori kolonisasi yang rasional. Dengan dinyatakan secara eksplisit dalam undang-undang itu bahwa Victoria dipisahkan dari new south wales, maka jumlah koloni yang masing-masing brdiri sendiri bertambah menjadi lima.
       Sesungguhnya pada tahun 1847, Earl Grey, menteri urusan jajahan pada waktu itu, telah menyadari perlunya penanganan kepentingan bersama di antara koloni-koloni yang berbeda-beda di Australia itu. Misalnya bea ekspor dan impor, lalu lintas surat-surat pos, dan organisasi transport.
       Pada tahun 1850 rancangan undang-undang tentang pembentukan General Assembly of Australia itu diserahkan kepada parlemen Inggris. Ide yang menjurus kepada pembentukan federasi itu tidak menarik, baik bagi koloni-koloni Inggris di Australia maupun bagi perlemen Inggris, khususnya House of Lords. Sementara itu Earl Grey juga tidak terlalu gigih memperjuangkannya. Akhirnya rancang itu di tolak oleh parlemen Inggris.
            Dorongan untuk bersatu itu dating juga dari organisasi para pekerja yang di Australia disebut trade union. Berbagai terde union di koloni-koloni yang berbeda itu menghendaki keseragaman aksi terhadap tenaga kerja cina. Jumlah jam kerja perhari, serta perlindungan hak asasi mereka.
       Perkembangan alat-alat perhubungan serta hal-hal yang berkaitan dengan surat-surat pos, juga mendorong persatuan. Dalam kaitan dengan perkembangan alat-alat perhubungan ini., Clack, (1986) menceritakan saat penyambungan rel kereta api antara New South Wales dengan viktoria, dan juga antar koloni yang lain. Demikian juga penyambungan jaringan telepon antar ibu kota antar koloni di Australia tersebut.
D.    Mewujudkan Federasi Australia
            Dalam dua decade terakhir abad ke-19 banyak politisi kenamaan dari dua koloni-koloni di Australia memprakarsai pembentukan satu bangsa Australia.Hasil referendum di empat koloni tersebut pada tahun 1898 diperoleh hasil sebagai barikut:
            Viktoria, Australia Selatan dan Tasmania menyetujui system pemerintahan sebagaimana digariskan dalam konsep konstitusi yang di hasilkan oleh konvensi kedua.
            Mayoritas rakyat di empat koloni menghendaki system pemerintahan baru dalam pembentukan federasiSekalipun mayoritas rakyat di empat koloni menghendaki system pemerintahan yang baru itu, namun referendum ini tergolong gagal karena New South Wales tidak berhasil mencapai jumlah dukungan yang ditetepkan.
       Koloni-koloni yang lain merasa bahwa federasi tanpa New South Wales merupakan sesuatu yang tidak masuk akal. Perasaaninilah yang mendorong mereka menyetujui beberapa amandemen dalam pertemuan kepal-kepal pemerintahan yang diadakan sesuadah referendu tersebut.
       Pada tahun 1899 diadakan referendum yang kedua. Kali ini lima koloni menyelenggarakan referendum, dan hasilnya adalah :
·         Mayoritas penduduk di lima koloni menyetijui federasi dengan konstitusi yang sudah mendapat amandemen
·         Jumlah suara yang di setujui di New Soulth Wales melebihi jumlah yang ditentukan, sehingga referendum ini berhasil menggolkan gerakan federasi.
       Tanpa menunggu Australia Barat, kelima koloni mengirimkan rancangan konstitusi federasi itu ke Inggris untuk disahkan oleh parlemen Inggris. Pemerintahan Inggris dalam tahun 1900 mengeluarkan undang-undang yang mengijinkan pembentukan federasi tanpe Australia Barat. Undang-undang ini disebut Australian Commonwealth act. Sementara itu Australia barat mengadakan referendum dan hasilnya adalah 44.800 setuju, dan 19.601 menolok. Dengan hasil ini maka Australia Barat bergabung dalam federasi. Dengan demikian, ketika commonwealth of Australia menjadi kenyataan, federasi itu meliputi enam koloni yang nantinya menjadi Negara bagian.
      Demikian akhirnya gerakan persatuan di Australia berhasil setelah 50 tahun lamanya hidup terpecah-pecah.the commonwealth of Australia menjadi kenyataan pada tanggal 1 Januari 1901 kurang lebih tiga minggu sebelum ratu viktoria meninggal. Pada tanggal 9 Mei 1901 raja Edward VII, di wakili oleh anaknya Duke Of York membuka secara siding secara resmi sidang pertama parlemen federal di Melbourne. Perdana menteri perteme untuk federasi yang baru lahir ini adalah Edmund Barton. Melbourne sementara menjadi tempat kedudukan pemerintahan federal sampai kemudian dipindahkan ke Canberra pada tahun 1927.
E.     Sistem Pemerintahan
       Commonwealth of Australia terdiri dari enam bagian. Sebagaimana telah di utarakan di muka, konvensi federal tahun 1897 memilih sistem pemerintahan yang mirip dengan Amerika Serikat. Kekuasaan mana yang diserahkan kepada pemerintah sentral ( federal) di tetapkan secara tegas, dan sisanya berada pada Negara bagian atau state. Dengan demikian di Australia terdapat dua susunan pemerintahan, yaitu pemerintahan sentral atau pemerintahan federal dan pemerintahan Negara bagian.
        Sistem pemerintahan federal dalam garis besar dapat dideskripsikan sebagai berikut :
·         Commonwealth of Australia di dasarkan pada konstitusi tertulia yang hanya bisa diubah melalui referendum.
·         Kepala Negara, yang resminya memegang kedaulatan atas Australia adalah Gubernur Jendral sebagai wakil raja/ratu Inggris. Dalam praktek pemerintahan sehari-hari, gubernur jendral hanya sebagai lambing, karena pemerintahan sehari-hari di pimpin oleh perdana menteri.
·         Parlemen terdiri dari dua badan, senate dan house of refresentatives. Senat merupakan wakil Negara-negara bagian.
·         Untuk memimpin pemerintahan, gubernur jendral mengundang orang yang secara mayoritas mendapat dukungan dari house of representatives, untuk diangkat menjadi perdana menteri.
·         Perdana menteri yang harus seorang anggota house of representatives memilih menteri-menteri yang juga harus anggota house of representetives atau senate.
·         Perdana menteri dan cabinet menyelenggarakan pemerintahan sehari-hari, membuat keputusan politik dan melaksanakanya, dan juga mempersiapkan rancangan undang-undang untuk di ajukan kepada parlemen.
·         Suatu rancangan harus didiskusikan dengan senate dan house of representatives. Suatu undang-undang harus di setujui oleh kedua badan perlemen tersebut dan di tanda tangani oleh Gubernur Jenderal.
·         Gubernur jenderal berhak untuk memberhentikan perdana menteri walaupun mendapat dukungan dari mayoritas house of representatives, lalu mengangkat perdana menteri yang baru.
·         Pemerintahan di Negara bagian, nampaknya di susun meniru sistem yang berlaku di Inggris .
·         Tiap Negara bagian di kepalai oleh gubernur yang mewakili gubaernur Jenderal.
·         Parlemen di Negara-negara bagian terdiri dari dua badan kecuali di queensland hanya terdiri dari satu badan
·         Kepala pemerintahan di Negara bagian di sebut premier yang dalam bahasa Indonesia juga diterjemahkan perdana menteri
            Bidang-bidang yang menjadi tanggung jawab, pemerintah Negara bagian :
a.       Pendidikan, meliputi oendidiakn dasar, menengah, serta pendidikan guru
b.      pembinaan hukum dan ketertiban masyarakat
c.       pembanguna, yang meliputi penjualan tanah dan proyek-proyek bangunan
d.      Pemeliharaan dan perlindungan lingkungan hidup
e.       Penyediaan jasa listrik, gas, air, dan sanitasi
f.       Perumahan rakyat
g.      Kesehatan, termasuk penyediaan rumah sakit dan perawatan
h.      Transportasi local

F.     Partai Politik
       Di Australia hanya ada tiga partai utama, yaitu Partai Buruh Australia, Partai Liberal, dan partai country. Partai liberal dan partai country biasanya sling mendukung dan bergabung atau berkoalisi menghadapi partai Buruh , karena itu dalam berbagai literatur, keduanya disebut Non-Labor atau Non-Labor Coalition.
       Ketiga partai menitik beratkan dukunganya pada system pemerintahan yang didasarkan pada pemilihan biasa secara rahasia. Berkaitan de3nga usaha masing-masing untuk memperoleh kekuasaan, kedua pihak. Partai Buruh dan koalisi liberal-country, sering menuduh pihak lain berbuat di luar system parlemen untuk mencapai tujuannya.
       Demikianlah ketiga partai politik itu silih berganti memegang pemerintahan. Kemenangan salah satu partai politik dalam pemilihannya, tidak hanya ditentukan oleh anggotanya akan tetapi sering kali ditentukan oleh para pemilih yang terkenal dengan sebutan floating voter. Mereka ini menentukan pilihan setelah mengetahui lewat kampanye, program partai man yang cocok dengan kepentingannya. Dengan kata lain bahwa partai mana yang berhasil meraih kelompok floating voter ini kemungkinan dapat memenangkan pemilihan.
       Pada tahun 1954, dalam tubuh partai Buruh terjadi perpecahan sehingga lahir partai buruh demokratis. Partai ini di bentuk sebagai partai yang anti komunis, dan menarik anggota-anggotanya dari kelompok indutri. Partai ini yakin nagwa partai buruh Australia sudah disusupi oleh paham dan orang-orang komunis yang menyebabbkan partai tersebut terlalu radikal untuk ukuran Australia. Partai buruh demokratis ini mampu bertahan selam 24 tahun : tahun 1978 partai ini dinyatakan bubar.
            Pada tahun 1977 suatu partai baru lahir lagi di Australia. Namanya adalah partai Demokrat Australia. Partai ini didirikan oleh pendukung-pendukung Partai Buruh dan partai Liberal yang merasa yakin mempunyai sudut pandang yang sangat dekat, dank arena itu bersatu membentuk satu partai.
G.    Kepercayaan kaum aborigin akan suatu benua yang abadi
       Kaum Aborigin di Australia diperkirakan tiba di sini dengan perahu dari Asia Tenggara pada saat Abad Es terakhir, yaitu setidaknya 50.000 tahun yang lampau. Di masa penjelajahan dan bermukimnya bangsa Eropa, sekitar satu juta orang Aborigin telah tinggal di benua ini sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Mereka terbagi dalam 300 klan dan berbicara dalam 250 bahasa dan 700 dialek. Setiap klan mempunyai hubungan spiritual dengan tanah tertentu, tapi juga berkelana jauh untuk berdagang, mencari air dan hasil bumi musiman, serta untuk mengadakan ritual dan pertemuan totemik.
            Meskipun tanah air mereka sangat beragam – mulai dari gurun pedalaman dan hutan hujan tropis sampai pegunungan bersalju – semua orang Aborigin memiliki kepercayaan yang sama mengenai “Dreamtime” atau “Masa Impian”, sebuah alam magis yang abadi. Menurut mitos kaum Aborigin, para leluhur roh totem membentuk seluruh aspek kehidupan saat Masa Impian penciptaan dunia. Para leluhur roh ini senantiasa menghubungkan fenomena alam, dan juga masa lalu, masa kini dan masa depan, melalui semua aspek budaya Aborigin.

BAB II
Tokoh-Tokoh Penting Penemu Australia
1.      Willem Jansz.
            Benua Australia terletak di belahan bumi paling selatan. Ia bertetangga dengan benua Asia. Jika didasarkan pada ukurannya, maka Australia merupakan benua dengan cakupan wilayah yang paling kecil. Dan apabila didasarkan pada urutan penemuannya, Australia digolongkan sebagai benua termuda sebab memang ia merupakan benua yang ditemukan paling akhir. Lantas, siapakah tokoh yang pertama kali menjejakkan kakinya di tanah kangguru tersebut? Dunia mengakui nama Willem Janszoon (1570-1630) sebagai tokoh penemu Australia. Meskipun pada faktanya, nelayan dari Nusantara sudah berkunjung secara sporadis ke Australia jauh lebih dulu ketimbang Willem Jansz.

a. Siapa Willem Jansz?


            Pria ini berkebangsaan Belanda. Ia seorang gubernur kolonial dan seorang ahli navigasi yang handal. Willem Jansz sendiri dipekerjakan oleh Kerajaan Belanda. Ia bahkan pernah bekerja sebagai gubernur Benteng Henricus yang terletak di Pulau Solor.Karir politik Willem Jansz ini cukup gemilang sebab ia juga pernah ditunjuk sebagai Dewan India. Ia juga pernah bertugas sebagai laksamana pelayaran untuk dewan Pertahanan Belanda. Bahkan pada tahun 1619, berkat jasanya, ia dihadiahi emas yang setara dengan 1000 gulden.

            Sebagai penemu Australia, riwayat Willem Jansz sebenarnya kurang lengkap sebab sejarah bahkan luput mengetahui di mana ia dilahirkan dan pada tahun kapan ia mangkat. Yang tercatat dengan jelas justru riwayat eksplorasinya dalam pelayaran di kapal bernama Duyfken. Penemuan Benua Australia sebenarnya bukan tujuan utama dari rombongan Willem Jansz. Tujuan mereka sebenarnya berlayar dari Banten menuju ke pantai barat dari Pulau Papua. Dalam rangkaian perjalanan tersebut, Willem kemudian melabuhkan kapalnya sejenak di sebuah sungai bernama Pennefather yang terletak di pesisir barat Tanjung York Queensland. Berlabuhnya kapal Willem inilah yang dicatat dunia sebagai kunjungan pertama diwilaya Australia.

            Beranjak pada tahun berikutnya, Willem kembali mengunjungi Benua Australia yang kedia kali. Kabarnya ia tiba di pesisir Australia Barat. Pada kunjungan kedua inilah, Willem mulai mengelilingi wilayah Australia secara penuh. Perjalanan Willem ini tercatat dengan baik pada sebuah peta yang disimpan dengan rapi di Amsterdam.

            Selama hidupnya, Willem Jansz banyak menghabiskan waktu di wilayah nusantara yang pada saat itu dikenal dengan nama Batavia. Ia tercatat kembali ke sana pada tahun 1627. Sekembalinya dari Batavia, ia kemudian memimpin ekspedisi menuju India. Perjalanan terakhir Willem tercatat pada tahun 1629 dimana ia berlayar kembali pulang ke Belanda. Saat itu ia dikabarkan berumur kurang lebih 60 tahun. Keinginannya untuk pensiun pun muncul seiring dengan fisiknya yang perlahan menurun. Sayangnya, masa-masa pensiun Willem ini luput dari catatan sejarah. Bahkan tahun dan kota dimana ia meninggal juga tidak diketahui. Penemu Australia itu kemudian dianggap meninggal di tahun 1630.
2.      Orang-orang Eropa
           Australia merupakan Benua terkecil dan terakhir kali ditemukan di belahan bumi selatan. Penemuan benua ini berdasarkan atas teori ahli ilmu benua Yunani, Ptolomeus yang berbunyi Terra Australis Inqcocnita yang artinya tanah selatan yang belum diketemukan. Untuk itu para pelaut Eropa berupaya menemukan benua tersebut. Para tokoh penemu benua tersebut adalah sebagai berikut.
a.       Tahun 1606 bangsa Belanda bernama Wlliem Jansz singgah di kawasan Teluk Carpentaria.
b.      Tahun 1644 juga orang Belanda bernama Abel Tasman menemukan Tasmania dan Selandia Baru.
c.       Tahun 1770, seorang bangsa Inggris bernama James Cook menemukan Pantai timur Australia yang lebih subur dan Selandia Baru yang terdiri dua pulau yang terdiri dua Pulau Utara dan Pulau Selatan.
Itulah penemu benua Australia berdasarkan versi dunia barat.
           Australia berasal dari kata australis yang dalam bahasa Latin berarti selatan. Negara ini dalam ragam percakapan sering disebut sebagai Oz sejak awal abad ke-20.[C 5] Aussie adalah istilah percakapan bagi "orang/bangsa Australia".
           Legenda-legenda tentang Terra Australis—"tanah asing di Selatan"—berasal dari zaman Romawi dan merupakan tempat yang lumrah dalam geografi abad pertengahan, meskipun tidak berdasarkan pada pengetahuan benua terdokumentasi manapun. Temuan bangsa Eropa berikutnya, nama-nama untuk daratan luas Australia seringkali dirujuk sebagai Terra Australis yang masyhur.
           Penggunaan terdini kata Australia yang terdokumenkan dalam bahasa Inggris adalah pada tahun 1625 dalam "A note of Australia del Espíritu Santo, yang ditulis oleh Master Hakluyt" dan diterbitkan oleh Samuel Purchas dalam Hakluytus Posthumus, sebuah kesalahan dari nama Spanyol asli Austrialia del Espíritu Santo untuk sebuah pulau di Vanuatu.[21] Bentuk kata sifat bahasa Belanda Australische digunakan dalam buku berbahasa Belanda di Batavia (Jakarta) pada tahun 1638, yang merujuk pada daratan yang baru saja ditemukan di selatan.[22] Australia kemudian digunakan dalam terjemahan tahun 1693 dari Les Aventures de Jacques Sadeur dans la Découverte et le Voyage de la Terre Australe, sebuah novel Perancis tahun 1676 karya Gabriel de Foigny, di bawah nama pena Jacques Sadeur.[23] Merujuk seluruh wilayah Pasifik Selatan, Alexander Dalrymple menggunakannya dalam An Historical Collection of Voyages and Discoveries in the South Pacific Ocean pada 1771. Di akhir abad ke-18, nama tersebut digunakan untuk merujuk Australia secara lebih spesifik, dengan pakar botani George Shaw dan Sir James Smith menulis "tanah yang luas, atau tepatnya benua, Australia, Australasia, atau Belanda Baru" dalam bukunya dari tahun 1793 Zoology and Botany of New Holland,[24] dan James Wilson menyertakannya pada sebuah diagram dari tahun 1799.[25]
           Nama Australia dipopularkan oleh penjelajah Matthew Flinders, yang memaksakannya agar dapat diadopsi secara resmi sejak tahun 1804. Ketika menyiapkan manuskrip dan diagramnya untuk sebuah karya dari tahun 1814, berjudul A Voyage to Terra Australis, dia diikuti oleh rekannya, Sir Joseph Banks, untuk menggunakan istilah Terra Australis karena istilah tersebut adalah yang paling merakyat. Flinders melakukan hal itu, tetapi dia memberikan catatan kaki:
           "Aku mengizinkan diriku sendiri untuk melakukan sembarang inovasi terhadap istilah asli, tampaknya ia akan berganti menjadi Australia; sebab lebih terasa nyaman di telinga, dan ia adalah perpaduan nama-nama bagian bumi lain yang sama hebatnya."[26]
           Inilah satu-satunya kemunculan kata Australia di dalam naskah itu; tetapi dalam Lampiran III, General remarks, geographical and systematical, on the botany of Terra Australis karya Robert Brown, Brown menggunakan bentuk kata sifat Australian di dalam makalah itu,[27]—penggunaan yang pertama dikenal dalam bentuk itu.[28] Meskipun konsepsi yang merakyat, buku tersebut tidak bersifat instrumental dalam pengadopsian nama itu: nama itu secara bertahap mulai dapat diterima selama sepuluh tahun berikutnya.[29] Lachlan Macquarie, seorang Gubernur New South Wales, menggunakan kata ini dalam surat-suratnya yang dikirimkan ke Inggris, dan pada 12 Desember 1817 Macquarie mengatakan kepada Kantor Kolonial bahwa kata itu diadopsi secara resmi.[30] Pada 1824, Angkatan Laut Inggris setuju bahwa benua itu secara resmi akan disebut sebagai Australia


3.      Kapten James cook
            Sejarah ternyata memang tak selamanya benar. Baru-baru ini sejarah tentang siapa orang pertama yang menemukan benua Australia terkuak. Apa yang diyakini orang bahwa penemu benua Australia yang pertama adalah Kapten James Cook, seorang ahli ilmu bumi dan navigator asal Inggris, ternyata salah.
            Sebab, Kapten James Cook yang dianggap menemukan benua kanguru ini tercatat mendarat di Botani Bay atau sekarang jadi Sidney Harbour pada tahun 1770. Sedangkan dari fakta terbaru ditemukan bahwa yang pertama mendarat di sana adalah pelaut Portugal bernama Christopher de Mendonca pada tahun 1522. Hal ini terungkap dari dokumen yang ditemukan di koleksi perpustakaan Los Angeles Amerika. 
            Penempatan manusia di Australia diduga berawal pada 42.000 sampai 48.000 tahun lalu,[32] mungkin dengan perpindahan manusia melalui jembatan tanah dan penyeberangan-laut jarak dekat dari kawasan yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara. Para penghuni perdana ini mungkin moyang dari penduduk asli Australia modern. Pada masa pendudukan Eropa di akhir abad ke-18, sebagian besar penduduk asli Australia mempertahankan hidupnya dengan cara memburu, dengan tradisi lisan dan nilai-nilai kerohanian yang kompleks berdasarkan penghormatan atas tanah air dan sebuah kepercayaan zaman impian. Penghuni Kepulauan Selat Torres pada awalnya merupakan pekebun dan pemburu-pengumpul.[33]
            Letnan James Cook memetakan pantai Timur Australia di HM Bark Endeavour mendakwakan tanahnya untuk Inggris pada tahun 1770. Replika ini dibuat di Fremantle, Australia Barat pada tahun 1988 untuk ulang tahun yg ke-200 Australia.
            Setelah kunjungan sporadis oleh para nelayan dari Nusantara,[34] orang Eropa pertama yang melihat daratan utama Australia, sekaligus menjadi orang Eropa pertama yang menjejakkan kaki di benua Australia adalah seorang mualim Belanda, Willem Janszoon. Dia melihat pantai Semenanjung Tanjung York pada tanggal yang tak diketahui pada awal tahun 1606, dan menjejakkan kakinya untuk kali pertama pada 26 Februari di Sungai Pennefather di pantai barat Tanjung York, dekat sebuat tempat yang kini menjadi kota Weipa.[35] Bangsa Belanda mengaku bahwa seluruh seluruh pantai barat dan utara "Belanda Baru" pada abad ke-17, tetapi tidak mengupayakan pendudukan.[35] William Dampier, seorang penjelajah Inggris mendarat di pantai barat-laut Australia pada 1688 dan melakukannya lagi pada 1699 di tengah perjalanan pulangnya. Pada 1770, James Cook berlayar dan membuat peta di sepanjang pantai timur Australia, yang kemudian ia namai sebagai New South Wales dan diaku sebagai milik Britania.[36] Replika kejadian ini lalu didirikan di Fremantle, Australia Barat pada tahun 1988 sebagai peringatan ulang tahun Australia yang ke-200. Temuan Cook menyiapkan jalan untuk pelaksanaan sebuah koloni mahkota baru. Koloni Mahkota New South Wales dibentuk pada 26 Januari 1788, ketika Kapten Arthur Phillip memimpin rombongan First Fleet ke Port Jackson.[37] Tanggal itu menjadi hari nasional Australia, Hari Australia. Van Diemen's Land, kini dikenali sebagai Tasmania, diduduki pada 1803 dan menjadi koloni terpisah pada 1825.[38] Britania Raya secara resmi mengakui bagian barat Australia sebagai miliknya pada 1828.[39] Ekspedisi ini telah menghasilkan penemuan-penemuan penting yang menjadi rangsangan untuk mendirikan koloni bagi para terhukum Inggris, sebagai ganti hilangnya koloni-koloni di Amerika (yang merdeka saat itu).
            Koloni-koloni terpisah dibentuk sebagai pecahan dari New South Wales: Australia Selatan pada 1836, Victoria pada 1851, dan Queensland pada 1859.[40] Teritorial Utara dibentuk pada 1911 ketika ia memisahkan diri dari Australia Selatan.[41] Australia Selatan dibentuk sebagai "provinsi bebas"—sebab ia tidak pernah menjadi koloni tahanan.[42] Victoria dan Australia Barat juga dibentuk sebagai "provinsi bebas", tetapi kemudian menerima tahanan yang dikirim.[43][44] Sebuah kampanye oleh pemukim New South Wales memicu berakhirnya pengangkutan tahanan ke koloni itu; kapal laut tahanan terakhir tiba pada tahun 1848.[45] Port Arthur, Tasmania adalah penjara terbesar Australia untuk menampung tahanan kiriman.
            Penduduk asli Australia diduga sebanyak 350.000 jiwa ketika orang Eropa mulai melakukan pendudukan,[46] menurun drastis selama 150 tahun setelah awal pendudukan, terutama disebabkan oleh penyakit infeksi.[47] "Generasi yang terampas" (penghilangan anak-anak Aborigin dari keluarga mereka), di mana sejarawan seperti Henry Reynolds memandangnya sebagai genosida,[48] juga berperan bagi menyusutnya populasi penduduk asli.[49] Tafsiran sedemikian tentang sejarah Aborigin masih dipertentangkan oleh komentator kolot seperti mantan Perdana Menteri John Howard dibesar-besarkan atau dibuat-buat untuk kepentingan politik dan ideologi tertentu.[50] Perdebatan ini dikenal di Australia sebagai perang sejarah.[51] Pemerintah Federal meraih kekuasaan untuk membuat undang-undang yang menghormati Aborigin setelah diselenggarakannya Referendum Australia 1967 tentang Aborigin.[52] Kepemilikan tradisional atas tanah—gelar aborigin—tidak diakui sampai tahun 1992, ketika Mahkamah Agung pada kasus Mabo versus Queensland (Nomor 2) membatalkan gagasan Australia sebagai terra nullius ("tanah tak bertuan") sebelum pendudukan oleh orang Eropa.[53]
            Perburuan emas bermula di Australia pada awal dasawarsa 1850-an,[54] dan Pemberontakan Eureka melawan bea perizinan pertambangan pada 1854 adalah ungkapan paling awal ketidaktaatan sipil.[55] Antara tahun 1855 dan 1890, enam koloni masing-masing memperoleh status sebagai pemerintah tanggung jawab, yang mengelola sebagian besar urusan mereka masing-masing tetapi masih menjadi bagian dari Imperium Britania.[56] Kantor Kolonial di London masih mempertahankan kendalinya untuk beberapa urusan, yaitu urusan luar negeri,[57] pertahanan,[58] dan pengapalan internasional.
            Last Post diperdengarkan di dalam upacara Hari ANZAC di Port Melbourne, Victoria. Upacara serupa dilakukan di sebagian besar pinggiran kota dan kota-kota kecil.Pada 1 Januari 1901 federasi enam koloni dibentuk setelah satu dasawarsa perencanaan, konsultasi, dan pemungutan suara.[59] Persemakmuran Australia dibentuk dan ia menjadi dominion Imperium Britania pada 1907. Wilayah Ibu Kota Federal (kemudian diubah menjadi Wilayah Ibu Kota Australia) dibentuk pada tahun 1911 sebagai lokasi bagi ibu kota federal masa depan, Canberra. Melbourne pernah menjadi pusat pemerintahan sejak tahun 1901 sampai 1927 ketika Canberra dibangun.[60] Hak dan tanggung jawab pengelolaan Teritorial Utara dialihkan dari pemerintah Australia Selatan kepada parlemen federal pada tahun 1911.[61] Pada tahun 1914, Australia menggabungi Britania pada Perang Dunia I, dengan dukungan dari Partai Liberal yang demisioner dan Partai Buruh yang baru memulai tugasnya.[62] Bangsa Australia turut serta dalam banyak perang besar, misalnya dalam Barisan Barat.[63] Dari 416.000 yang ditugaskan, kira-kira 60.000 terbunuh dan 152.000 luka-luka.[64] Banyak orang Australia menganggap kekalahan Korps Tentara Australia dan Selandia Baru (ANZAC) dalam Gallipoli sebagai kelahiran bangsa—aksi militer besar pertama.[65][66] Kampanye Jalur Kokoda dipandang oleh banyak pihak sebagai analogi bangsa-terhadap apa yang terjadi dalam Perang Dunia II.[67]
            Undang-Undang Westminster 1931 Britania secara resmi mengakhiri sebagian besar hubungan konstitusional antara Australia dan Britania. Australia mengadopsinya pada 1942,[68] tetapi kembali lagi pada tahun 1939 untuk mengonfirmasi kesahihan legislasi yang disahkan oleh Parlemen Australia pada Perang Dunia II.[69][70] Kekagetan atas kekalahan Britania di Asia pada tahun 1942 dan ancaman serbuan Jepang menyebabkan Australia melirik Amerika Serikat sebagai sekutu dan pelindung baru.[71] Sejak tahun 1951, Australia menjadi sekutu militer resmi Amerika Serikat, di bawah traktat ANZUS.[72] Setelah Perang Dunia II Australia menggalakkan imigrasi dari Eropa. Sejak dasawarsa 1970-an dan penghapusan Kebijakan Australia Putih, imigrasi dari Asia dan kawasan lain juga digalakkan.[73] Hasilnya, demografi, budaya, dan citra-diri Australia bergeser.[74] Ikatan konstitusional terakhir antara Australia dan Britania Raya diputus dengan disetujuinya Undang-Undang Australia Tahun 1986, mengakhiri semua peran Britania dalam pemerintahan negara-negara bagian Australia, dan menutup opsi peradilan banding bagi dewan penasehat di London.[75] Dalam sebuah referendum tahun 1999, 55% pemberi suara dan majoritas di tiap-tiap negara bagian menolak usulan menjadi republik dengan presiden yang dipilih oleh dua per tiga suara dari masing-masing kamar dalam Parlemen Australia. Sejak pemilihan Pemerintah Whitlam pada 1972,[76] terdapat fokus yang menguat dalam hal kebijakan luar negeri mengenai hubungan dengan negara-negara Lingkar Pasifik, seraya memelihara ikatan dekat dengan sekutu dan rekan dagang klasik Australia.



BAB III
Perkembangan Awal Kehidupan Masyarakat
1.      Penduduk Asli Australia
            Siapakah pendududk asli australia, dari manakah mereka berasal, bagaimanakah kehidupan mereka selanjutnya setelah kedatangan orang-orang kulit putih ke australia? Pertanyaan-pertanyaan itu tampaknya menarik dikaji. Kita sering mendengar canberra. Canberra adalah ibukota australia ternyata berasal dari bahasa penduduk asli australia yang dalam bahsa inggris berarti “a meeting place”. Oleh Elkin (1956) penduduk asli Australia ini dimasukan pada  ras Australoid. Secara fisik as ini memiliki cirri: kulit berwarna coklat, rambut ikal Australia ternyata berasal dari bahasa penduduk asli Australia yang dalam bahasa Inggris berarti “a meeting place”. Oleh Elkin (1956) penduduk asli Australia ini dimasukan pada  ras Australoid. Secara fisik as ini memiliki cirri: kulit berwarna coklat, rambut ikal bergelombang, muka dan tumbuh ditumbuhi oleh bulu-bulu yang lebat, dahi sempit atau mundur, rongga mata dalam, alis mata menonjol, rahang menonjol, mulut besar, tulan tengkorak tebal, tinggi badan rata-rata adalah 5 kaki dan 5/6 inci. Ciri-ciri mereka tampaknya mirip dengan suku bangsa Toala di Sulawesi, orang Sakai di Malaysia, orang Veddas di Srilangka, dan suku asli India Selatan.
             Masih menurut Elkin (1956) penduduk asli Australia memasuki Australia dari arah utara. Diperkirakan pintu masuknya adalah garis pantai utara, mulai dari Semannjung York di sebelah Timur sampai pantai daerah Kimberley di sebelah barat. Sementara itu Shaw (1969) menjelaskan bahwa kemungkinan mereka  bergerak ke arah Australia karena terdesak oleh bangsa yang lebih kuat. Dari daratan India dan semenanjung Malaysia mereka bergerak ke arah selatan dan melalui Indonesia  (Laut Timor, Laut Arafuru, dan Selat Tores)  mereka selanjutnya masuk ke Australia.
Kapan mereka mulai datang ke Australia tidak dapat diketahui secara pasti. Ada yang menyebutkan seribu atau beberapa ribu tahun yang lalu. Menurut Clark (1986) berdasarkan tes karbon mereka diperkirakan sudah dari 30.000 tahun yang lalu. Hal tersebut senada dengan pendapat Bereson dan Rosenbalt (1979). Sementara itu dalam buku The Official Bicentennial Diary (1988). disebutkan mereka telah datang sekitar 40.000 atau mungkin 70.000 tahun yang lalu.  Terlepas dari kapan mereka datang ke Australia, namun yang pasti mereka jauh awal datang dibandingkan orang-orang kulit putih. Mereka sesungguhnya yang berhak disebut sebagai penemu dan


BAB IV
Bangsa Aborigin Di Australia
A.    Aborigin Australia
           Bangsa Aborigin adalah penduduk asli/awal benua Australia dan kepulauan disekitarnya, termasuk juga mencakup Tasmanian dan kepulauan selat Torres. Kata aborigin dalam bahasa Inggris mempunyai arti “penduduk asli/penduduk pribumi”, dan mulai digunakan sejak abad ke-17 untuk mengacu kepada penduduk asli Australia saat itu. Saat ini belum ada teori yang jelas atau berterima tentang asal ras bangsa aborigin Australia. Meskipun mereka bermigrasi ke Australia melalui Asia Tenggara,  namun tidak ada keterkaitan dengan populasi suku-bangsa di Asia, dan juga dengan penduduk kepulauan yang berdekatan, seperti Melanesia dan Polinesia.
           Anda dapat melihat seni dan tarian kontemporer Aborigin di kota-kota Australia.  Atau kunjungi daerah pedalaman dan dengarkan mitos penciptaan Dreamtime dengan ditemani api unggun.  Jalan-jalan di hutan semak, snorkeling, berbagi makanan khas hutan semak atau belajar membuat tombak dan menangkap ikan dengan cara tradisional.  Orang-orang Aborigin akan membantu Anda memahami tanah purba ini, beserta spiritualitas dan keajaibannya.
           Salah satu budaya yang terkenal dari suku Aborigin adalah senjata berburu yang sering mereka gunakan, yaitu Boomerang. Senjata ini sangatlah unik karena setelah dilempar jauh,dapat kembali lagi, senjata ini sering digunakan untuk berburu di hutan maupun padang savannah. Dalam kehidupan sehari-hari suku Aborigin memang di habiskan untuk berburu binatang liar seperti Kanguru (binatang khas Australia), selain menggunakan Boomerang mereka juga menggunakan senjata-senjata tradisional seperti tombak dan panah.
           Di saat musim dingin suku Aborigin menggunakan pakaian yang terbuat dari kulit kanguru. Bagi orang-orang Aborigin yang masih hidup secara tradisional, mereka tidak pernah mengenal bercocok tanam dan memelihara ternak, itulah sebabnya kelompok mereka tidak pernah pergi jauh dari sumber air maupun sungai. Tempat tinggalnya pun masih bersifat nomanden atau berpindah-pindah, rumah yang dibuatnya pun sangat sederhana dan hanya terbuat dari ranting-ranting pohon dan daun-daun yang di susun.
           Dalam kehidupan bersosial antar suku, sebuah kelompok Aborigin diketuai oleh seorang pemimpin suku, ketua suku tersebut juga merangkap jabatan sebagai dukun atau tabib, dan turut memimpin dalam ritual-ritual adat maupun acara perkawinan.
           Suku Aborigin sendiri terbagi atas banyak kelompok menurut wilayah yang mereka tinggali, diantaranya adalah Aborigin Bama di wilayah Queensland, Aborigin Koori di wilayah New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri di wilayah Queensland selatan, Aborigin Noongar di wilayah selatan bagian Australia barat, Aborigin Nunga di wilayah Australia selatan, Aborigin Anangu di wilayah dekat perbatasan Australia selatan dan barat, serta Aborigin Palawah yang tinggal di pulau Tasmania. Komunitas Aborigin terbanyak ialah Aborigin Anangu yang memiliki populasi 32,5% dari seluruh orang Aborigin di Australia, namun jika dihitung keseluruhan dengan penduduk Australia suku Aborigin hanya berjumlah 517.000 jiwa dan jika di persentasi hanya 2,3%.
           Sempat terjadi diskriminasi dari orang-orang Eropa terhadap suku Aborogin, bahkan suku Aborigin kerapkali dianggap sebagai Fauna/hewan, namun diskriminasi tersebut saat ini berangsur-angur melunak, dan salah satu strategi politik untuk permasalahan Aborigin adalah dengan proses Asimilasi antara orang kulit putih dan kulit hitam Suku Aborigin. Perkawinan campur ini banyak membuat anak-anak mereka menjadi tidak lagi berkulit hitam, bahkan untuk generasi-generasi berikutnya semakin putih sama dengan orang Eropa.
           Dalam kehidupan bersosial antar suku, sebuah kelompok Aborigin diketuai oleh seorang pemimpin suku, ketua suku tersebut juga merangkap jabatan sebagai dukun atau tabib, dan turut memimpin dalam ritual-ritual adat maupun acara perkawinan.
           Suku Aborigin sendiri terbagi atas banyak kelompok menurut wilayah yang mereka tinggali, diantaranya adalah Aborigin Bama di wilayah Queensland, Aborigin Koori di wilayah New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri di wilayah Queensland selatan, Aborigin Noongar di wilayah selatan bagian Australia barat, Aborigin Nunga di wilayah Australia selatan, Aborigin Anangu di wilayah dekat perbatasan Australia selatan dan barat, serta Aborigin Palawah yang tinggal di pulau Tasmania. Komunitas Aborigin terbanyak ialah Aborigin Anangu yang memiliki populasi 32,5% dari seluruh orang Aborigin di Australia, namun jika dihitung keseluruhan dengan penduduk Australia suku Aborigin hanya berjumlah 517.000 jiwa dan jika di persentasi hanya 2,3%.
           Sempat terjadi diskriminasi dari orang-orang Eropa terhadap suku Aborogin, bahkan suku Aborigin kerapkali dianggap sebagai Fauna/hewan, namun diskriminasi tersebut saat ini berangsur-angur melunak, dan salah satu strategi politik untuk permasalahan Aborigin adalah dengan proses Asimilasi antara orang kulit putih dan kulit hitam Suku Aborigin. Perkawinan campur ini banyak membuat anak-anak mereka menjadi tidak lagi berkulit hitam, bahkan untuk generasi-generasi berikutnya semakin putih sama dengan orang Eropa.
           Tujuh tempat khusus di mana Anda dapat berhubungan dengan Aborigin Australia
Ø  Uluru, NT
1.      Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, Teritorial Utara
Kunjungi Uluru dan Anda akan mengetahui mengapa batu raksasa dan tanah sekitarnya ini mempunyai makna spiritual yang sangat besar bagi kaum Aborigin Anangu.  Menurut mitos penciptaan mereka, makhluk-makhluk nenek moyanglah yang membentuk Uluru, yang terletak di Red Centre Australia , berbentuk seperti jantung berukuran raksasa yang tampak muram .  Pemandu Aborigin Anda akan menceritakan kisah kuno ini sembari Anda berjalan mengelilingi dasar batu.  Hanya dalam jarak 32 kilometer terdapat sebuah tempat keramat lainnya – Kata Tjuta.  Hati siapa pun pasti terpesona oleh kubah-kubah bulat berwarna coklat kemerahan yang curam ini, dengan luas lebih dari 3.500 hektar.
Ø  Kimberley, NT
2.      Kimberley, Australia Barat
Dengan cakrawala yang luas dan ngarai-ngarai kuno, wilayah Kimberley adalah salah satu area alam bebas besar terakhir di dunia.  Di sini Anda akan menemukan gambar-gambar Wandjina yang dilukis di dalam gua dan lukisan Gwion Gwion yang misterius.  Pelajari legenda “kubah sarang lebah” berwarna oranye dan hitam dari Bungle Bungles, dan tinggallah di dalam komunitas Aborigin.
Ø  Daintree Rainforest, QLD
3.      Daintree, Queensland
Dengan usia lebih dari 135 juta tahun, Hutan Hujan Daintree kami yang mempesona, rumah bagi suku Wujal Wujal, adalah hutan hujan tertua di dunia. Lintasi payung hijau raksasa ini dan temukan burung-burung yang unik dan margasatwa lainnya, yang banyak di antaranya tidak dapat ditemui di tempat lain di dunia.
Ø  Coorong, SA
4.      Coorong, Australia Selatan
Menyatulah dengan alam saat Anda menaiki kayak di sepanjang laguna dan perairan di Coorong. Pemandu Ngarrindjeri Anda akan berkisah tentang makanan khas hutan semak, obat-obatan tradisional dan kehidupan burung lokal yang luar biasa. Saat malam tiba, Anda dapat mendengarkan cerita dan mencium aroma damper segar (roti pedalaman) yang sangat lezat saat dikeluarkan dari bara api unggun.
Ø  Gippsland, VIC
5.      Gippsland, Victoria
Temukan sejarah Aborigin yang kaya di sepanjang pesisir Gippsland yang berbukit-bukit.  Jelajahi rimbunnya pepohonan pakis, pantai-pantai berpasir dan hutan eukaliptus di tanah keramat yang sekarang dikenal sebagai Taman Nasional Wilsons Promontory.  Ikutilah jejak rute perdagangan kaum Aborigin yang telah berusia 18.000 tahun.  Saksikan kaum Aborigin setempat membuat keranjang, tombak, perisai dan kano dengan cara tradisional di Bairnsdale.  Atau temukan tempat Dreamtime menyentuh ngarai, hutan hujan dan aliran air di Woolshed Creek.
Ø  Sydney, NSW
6.      Tur budaya Sydney, New South Wales
Tengoklah kehidupan penduduk asli Sydney dengan berlayar di pelabuhan atau mengikuti tur jalan kaki.  Anda dapat mempelajari nama-nama kaum Aborigin dan arti tempat-tempat penting di Sydney sembari berlayar di pelabuhan bersama pemandu Aborigin.  Kunjungi pahatan batu dan perkampungan kuno Aborigin, lalu mampir di Clark Island untuk mendapat sambutan tradisional kaum Aborigin.  Setelah turun dari perahu, Anda dapat mencicipi makanan ala hutan semak dan mempelajari penggunaan tetumbuhan oleh kaum Aborigin, di dalam tur jalan kaki melintasi Botanical Gardens yang rimbun di tepi pelabuhan Sydney.
7.      Bangarra Dance Company, Nasional
Jangan lewatkan pertunjukan dari salah satu kelompok tari paling inovatif, tertua dan sekaligus termuda di Australia.  Bangarra memadukan tradisi yang telah berusia 50.000 tahun dengan pengaruh tari kontemporer dari seluruh dunia.  Saksikan bahasa tari Australia sejati ini di dalam teater utamanya di Sydney, atau di panggung berbagai kota di seantero Australia.

BAB V
Dampak Asimilasi di Australia
A.    Pengertian Asimilasi
            Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
            Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
            Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:
a.       Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda
b.      Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama
c.       Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri

2.      Faktor pendorong
            Faktor-faktor umum yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi antara lain:
              Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan
              Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
              Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
              Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
              Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal
              Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
              Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.

3.      Faktor penghalang
            Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain:
         Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)
         Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
         Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
         Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
         Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
         Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan
         Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa
         Kisah pahit orang Aborigin adalah lembaran kelam politik Australia. Kisah pahit itu bisa kita saksikan lewat sejumlah film yang diputar dalam ”Australia on Screen 2011” atau Festival Film Australia, pekan lalu di Jakarta. Mari kita tengok film Radiance yang diproduksi tahun 1997. Film itu berkisah tentang tiga perempuan—kakak beradik—keturunan Aborigin. Mereka tinggal terpisah dan masing-masing mempunyai kehidupan sendiri.
         Cressy (Deborah Mailman), si anak tertua, adalah seorang penyanyi opera terkenal. Mae, anak kedua, seorang perawat yang setia merawat sang ibu hingga meninggal. Nona, si bungsu, adalah perempuan pemimpi yang jiwanya terombang-ambing dan kehilangan indentitas. Kematian sang bunda memaksa ketiganya kembali berkumpul untuk menghadiri upacara pemakaman. Setelah itu, mereka kembali ke rumah masa kecil. Buat Cressy dan Mae, setiap bagian rumah itu memaksa mereka mengingat kembali kisah masa lalu yang pahit.
         Lewat pergulatan batin yang hebat, Cressy dan Mae akhirnya membuka rahasia lama yang sudah lama dikubur dalam-dalam. Mae, yang begitu dekat dengan sang bunda, ternyata membenci ibunya karena sepanjang hidupnya dia merasa disia-siakan.
         Sementara itu, Cressy, yang sejak kecil dititipkan di panti asuhan, mengaku pernah diperkosa seorang kulit putih yang menjadi pacar ibunya hingga hamil. Dan anak yang dia kandung adalah Nona. Rahasia yang terbuka ini membuat perasaan ketiganya hancur. Nona ingin bunuh diri karena kaget tiba-tiba harus memanggil mama pada Cressy. Cressy dan Mae membakar rumah masa kecilnya untuk menghapus pengalaman pahit mereka.
         Namun, pada akhirnya ketiganya menyadari bagaimanapun mereka punya hubungan darah. Dan satu-satunya harta yang mereka miliki adalah keluarga. Akhirnya, mereka berdamai dengan kemarahan mereka dan masa lalu yang pahit.
         Film karya Rachel Perkins, sutradara berdarah Aborigin ini, di sana-sini mengungkap kisah pahit yang biasa dialami orang Aborigin mulai perlakuan tanpa hormat hingga perampasan tanah oleh warga kulit putih.

4.      Generasi terampas

         Kisah pahit Aborigin antara lain buah dari kebijakan asimiliasi yang dilakukan ”pemerintah kulit putih” pada tahun 1910-an hingga 1970-an. Pada periode itu ratusan ribu anak Aborigin dirampas dari orangtua dan komunitas mereka untuk diasuh di panti asuhan seperti yang dialami Cressy.
         Di sana mereka dilatih untuk menjadi orang ”kulit putih” sambil melupakan identitasnya sebagai orang Aborigin. Mereka inilah yang disebut stolen generations, generasi yang terampas. Setelah puluhan tahun pasca kebijakan asimilasi itu, saling curiga dan prasangka rasial di antara Aborigin dan kulit putih masih terjadi. Ini bisa kita tangkap dalam film Jindabye (2006). Film ini berkisah tentang empat orang kulit putih yang menemukan mayat seorang gadis Aborigin korban pemerkosaan.
         Mereka tidak mau acara memancingnya terganggu sehingga menunda melaporkan kejadian itu pada polisi hingga beberapa hari. Keberadaan mayat itu akhirnya diketahui polisi. Kasus terungkap dan keluarga korban marah besar atas sikap para pemancing yang tidak segera melaporkan penemuan mayat, hanya karena mayat itu gadis Aborigin. Mereka kemudian meneror keluarga keempat pemancing itu.
         Claire, istri salah seorang pemancing, berusaha meminta maaf pada keluarga Aborigin dan menggalang dana untuk pemakaman korban. Namun, maksud baiknya malah ditanggapi berbeda. Dia diusir orang-orang Aborigin yang telanjur berprasangka semua orang kulit putih jahat. Di sisi lain, Claire dimusuhi orang kulit putih lainnya karena dianggap tidak mendukung suaminya.
         Dampak kebijakan ”asimilasi” itu memang jadi kerikil dalam hubungan orang Aborigin dan kulit putih selama bertahun-tahun. Untuk mengakhiri situasi ini, Pemerintah Australia, di masa pemerintahan PM Kevin Rudd, pada tahun 2008 meminta maaf secara resmi dan terbuka kepada orang Aborigin. Inilah permintaan maaf pertama kali kepada orang Aborigin. Selanjutnya, semangat rekonsiliasi pun digulirkan.
         Semangat rekonsiliasi ini bisa kita tangkap dalam film Bran Nue Dae (baca: brand new day) yang diputar sebagai film pembuka ”Australia on Screen.” Film yang dirilis di Australia tahun 2010 itu bercerita tentang persahabatan orang Aborigin dan kulit putih.
         Robyn Kershaw, yang memproduksi Bran Nue Dae bersama Graeme Isaac, mengatakan, film ini ingin menunjukkan bahwa hubungan orang Aborigin dan kulit putih tidak selamanya buruk. ”Banyak sisi baik dalam hubungan keduanya. Soal rasisme itu tidak hanya terjadi di Australia,” ujarnya.
         Ketiga film yang berkisah tentang Aborigin di festival ini adalah pengakuan jujur atas lembaran hitam dalam sejarah bangsa Australia. Mengakui dengan jujur kesalahan masa lalu dan melakukan rekonsiliasi memerlukan memang kebesaran jiwa. (Umi Kulsum, Litbang)

BAB VI
Konflik Tasmania Dan Genosida Di Australia
A.    Genosida
            Genosida atau genosid adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan (membuat punah) bangsa tersebut. Kata ini pertama kali digunakan oleh seorang ahli hukum Polandia, Raphael Lemkin, pada tahun 1944 dalam bukunya Axis Rule in Occupied Europe yang diterbitkan di Amerika Serikat. Kata ini diambil dari bahasa Yunani γένος genos ('ras', 'bangsa' atau 'rakyat') dan bahasa Latin caedere ('pembunuhan').
            Genosida merupakan satu dari empat pelanggaran HAM berat yang berada dalam yurisdiksi International Criminal Court. Pelanggaran HAM berat lainnya ialah kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan kejahatan Agresi.
            Menurut Statuta Roma dan Undang-Undang no. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, genosida ialah Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama dengan cara membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang menciptakan kemusnahan secara fisik sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan mencegah kelahiran dalam kelompok; memindahkan secara paksa anak-anak dalam kelompok ke kelompok lain.[1]
            Ada pula istilah genosida budaya yang berarti pembunuhan peradaban dengan melarang penggunaan bahasa dari suatu kelompok atau suku, mengubah atau menghancurkan sejarahnya atau menghancurkan simbol-simbol peradabannya.
Contoh genosida
         Pembantaian bangsa Kanaan oleh bangsa Yahudi pada milenium pertama sebelum Masehi.
         Pembantaian bangsa Helvetia oleh Julius Caesar pada abad ke-1 SM.
         Pembantaian suku bangsa Keltik oleh bangsa Anglo-Saxon di Britania dan Irlandia sejak abad ke-7.
         Pembantaian bangsa-bangsa Indian di benua Amerika oleh para penjajah Eropa semenjak tahun 1492.
         Pembantaian bangsa Aborijin Australia oleh Britania Raya semenjak tahun 1788.
         Pembantaian Bangsa Armenia oleh beberapa kelompok Turki pada akhir Perang Dunia I.
         Pembantaian Orang Yahudi, orang Gipsi (Sinti dan Roma) dan suku bangsa Slavia oleh kaum Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
         Pembantaian suku bangsa Jerman di Eropa Timur pada akhir Perang Dunia II oleh suku-suku bangsa Ceko, Polandia dan Uni Soviet di sebelah timur garis perbatasan Oder-Neisse.
         Pembantaian lebih dari dua juta jiwa rakyat oleh rezim Khmer Merah pada akhir tahun 1970-an.
         Pembantaian bangsa Kurdi oleh rezim Saddam Hussein Irak pada tahun 1980-an.
         Efraín Rios Montt, diktator Guatemala dari 1982 sampai 1983 telah membunuh 75.000 Indian Maya.
         Pembantaian Rwanda, pembantaian suku Hutu dan Tutsi di Rwanda pada tahun 1994 oleh terutama kaum Hutu.
         Pembantaian suku bangsa Bosnia dan Kroasia di Yugoslavia oleh Serbia antara 1991 - 1996. Salah satunya adalah Pembantaian Srebrenica, kasus pertama di Eropa yang dinyatakan genosida oleh suatu keputusan hukum. [2]
         Pembantaian kaum berkulit hitam di Darfur oleh milisi Janjaweed di Sudan pada 2004.[3]
         onflik di Bosnia- Herzegovina yang berlangsung selama April 1992-November 1995, merupakan sebuah bentuk pembersihan etnis yang paling pahit pasca Perang Dunia II di Eropa, yang melibatkan Negara-negara seperti Bosnia, Serbia, dan Yugoslavia. Sekitar 8000 muslim di Bosnia terbunuh pada pembersihan etnis tersebut, dimana Pasukan tentara Serbia bertanggungjawab atas pemusnahan massal ini, walaupun pihak Serbia menganggap hal ini hanyalah perang saudara di wilayah Balkan, bukan merupakan bentuk agresi apapun atas Bosnia. Perang yang berakhir dengan pemusnhan massal ini dianggap merupakan pertanggungjawaban para pemimpinnya yaitu Radovan Karadzic dan Ratko Mladic .
         Kasus ini telah sampai di meja putusan Internasional Court Justice (ICJ) namun menurut pengamatan ICJ, Serbia tidak bertanggungjawab atas pemusnahan massal ini, serta tuntutan Bosnia agar Serbia bertanggungjawab menganti rugi kepada para muslim korban di desa-desa Bosnia Timur tidak disetujui oleh pihak ICJ, ICJ hanya memutuskan bahwa Serbia melakukan kealfaan dengan membiarkan terjadinya genosida di daerah negaranya sendiri.
         Walaupun hingga kini belum terdapat kejelasan atas kasus ini namun ICJ telah menemukan beberapa bukti yaitu : pembunuhan benar-benar terjadi secara massif di kamp-kamp konsentrasi di wilayah yang terjadi konflik, serta tidak hanya pembunuhan massal saja yang terjadi namun juga pemerkosaan, serta pencacatan fisik secara sengaja, namun hal ICJ belum menemukan bukti kuat kejadian ini terjadi atas dasar keinginan Serbia untuk menghilangkan etnis Muslim Bosnia.
         Peristiwa Genosida ini tidak hanya terjadi pada konflik Balkan di Srebenica saja namun juga pembantaian etnis yang terjadi di Jerman yang dikenal dengan nama Holocaust pada masa pemerintahan Hitler dan NAZY. Peristiwa ini pun hingga saat ini masih kasat mata, walaupun telah jelas ditemukan kamp-kamp konsentrasi di pegunungan antara jerman dan Perancis, namun pelaku dari pembunuhan etnis Yahudi ini tidak dapat diberatkan siapa pelakunya.
         Selain di Bosnia dan Jerman pembunuhan massal pun erjadi di perbtasan Palestina dan Israel yaitu Gaza. Dimana konflik perebutan wilayah menyebabkan ribuan orang mati. Disinyalir Israel melakukan pembunuhan bagi muslim Palestina di sekitar Gaza dan yang berada di Israel. Pemboman yang menewaskan wanita dan anak-anak yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina merupakan tindakan yang sangat kejam.
         Genosida merupakan sebuah pembunuhan besar-besaran terhadap suatu etnis kelompok agama, atau kelompok ras tertentu dengan maksud untuk memusnahkan etnis tersebut. Genosida merupakan suatu pelanggaran HAM berat yang berada dibawah yuridiksi International Criminal Court. Peristiwa Genosida ini sudah sering terjadi dsetiap kawasan yang diperebutkan dan menimbulkan konflik. Selain Genosida yang terjadi di Bosnia, Jerman serta Palestina, Genosida pun terjadi hampir disetiap wilayah di dunia, seperti : Pembantaian bangsa Aborijin Australia oleh Britania Raya pada tahun 1788, Pembantaian Bangsa Armenia oleh Kelompok Turki pada akhir Perang Dunia I, Pembantaian Bangsa Kurdi oleh rezim Saddam Hussein Irak pada tahun 1980-an serta masih banyak pembantaian-pembataian yang terjadi lainnya.
         Genosida diipicu dari ketidaknyaman suatu bangsa atas bangsa atau kelompok lainnya disuatu Negara. Kejadian ini bisanya terjadi antara penduduk asli dengan pendatang yang akhirnya menjadi konflik perebutan wilayah dan kekuasaan. Seperti yang terjadi di Jerman, pembantaian tidak hanya mengarah kepada etnis Yahudi namun juga etnis Gypsi dan etnis-etnis lainnya selain etnis Arya, karena etnis Arya menganggap tanah Jerman tidak boleh tercemar oleh etnis lainnya yang hanya akan mengotori tanah mereka.
         Genosida apabila mengikuti zaman ke masa kini, tentunya genosida akan diartikan pelarangan penggunaan bahasa nya sendiri bagi suatu bangsa serta menghambat peradabannya, menghancurkan dan memusnahkan simbol-simbol sejarahnya.


B.     Tasmania
            Aborigin Tasmania (pengucapan bahasa Inggris], nama Aborigin: Palawa) adalah penduduk asli negara bagian Tasmania, Australia.Perkiraan populasi Aborigin Tasmania pada era kolonisasi Britania tahun 1803 bervariasi antara 2000 hingga 8000, dengan rata-rata perkiraan 4000 hingga 5000 yang diterima secara luas. Pada pertengahan hingga akhir tahun 1830-an, jumlah mereka berkurang menjadi beberapa ratus. Beberapa sejarawan menyatakan bahwa penyebab utama berkurangnya populasi Aborigin Tasmania adalah konflik antara penetap dan Aborigin. Beberapa sejarawan lain menyatakan bahwa Aborigin Tasmania telah digenosida. Sejarawan lainnya menyatakan bahwa penyebab utama kehancuran Aborigin Tasmania adalah penyakit yang dibawa pendatang, dengan kekerasan sebagai penyebab kedua.
             usaha George Augustus Robinson, pada tahun 1833 sekitar 220 Aborigin Tasmania dipindah dengan jaminan mereka akan dilindungi. Mereka dipindah ke Pulau Flinders, dimana penyakit yang dibawa pendatang terus mengurangi jumlah mereka. Pada tahun 1847, 47 Aborigin Australia di Flinders terakhir dipindah ke Oyster Cove, selatan Hobart. Salah satu dari Palawa terakhir, perempuan yang bernama Trugernanner, meninggal pada tahun 1876.
            Semua bahasa asli Tasmania telah hilang. Kini terdapat usaha merekonstruksi bahasa dari catatan yang ada. Beberapa ribu orang yang tinggal di Tasmania dan tempat lain memiliki keturunan Palawa, karena beberapa perempuan Palawa diculik dan diperdagangkan. Mereka yang memiliki keturunan Palawa tidak memiliki kebudayaan Palawa tradisional.

BAB VII
Titik Balik Masyarakat Aborigin di Australia
A. Titik Balik Masyarakat Aborijin
            Sejak tahun 1960-an situasinya berubah Orang Aborijin Australia mempunyai kewarganegaraan penuh. Pemerintah Australia telah mulai berkonsultasi dengan masyarakat Aborijin mengenai kebutuhan mereka. Gaji, pendidikan, perumahan, layanan kesehatan, dan layanan kesejahteraan telah jauh dikembangkan. Namun, perbaikan ini tidak mengarah ke perbaikan mutu kehidupan orang Aborijin agar mencapai standar yang sama dengan orang Australia yang non-Aborijin.
a.  Rekonsiliasi
            Orang Aborogin dan Torres Strait Islander menderita kerugian besar dan ketidakadilan setelah orang-orang Inggris bermukim di sini pada akhir abad ke 18. Banyak dari antara mereka yang menjadi korban penyakit yang dibawa oleh orangorang kolonial tersebut; banyak sekali dari suku pribumi ini yang direbut tanahnya; and sistem sosial serta kekeluargaan mereka menjadi terganggu dan hampir musnah. Sampai tahun 1960-an sedikit sekali pengakuan resmi yang diberikan pada kebudayaan serta sejarah orang Aborigin dan Torres Strait Islander atau pada hak serta tanggung jawab mereka sebagai warganegara.
            Walaupun Undang-undang Kebangsaan dan Kewarganegaraan / Nationality and Citizenship Act (1948) memberikan kewarganegaraan pada semua penduduk Australia, tidak semua suku pribumi Australia menerima semua hak politik, sosial dan ekonomi yang dinikmati orang Australia lainnya sampai lama setelahnya.
            Sejak tahun 1967 waktu suku Aborigin dan Torres Strait Islander menerima hak untuk memberikan suara pada semua pemilihan Commonwealth, State dan Territory, suku pribumi Australia telah berjuang banyak untuk mencapai keadilan dan persamaan hak. Kebijakan Pemerintah tentang penentuan kebulatan tekad sendiri telah mendorong keterlibatan suku pribumi dalam mengambil keputusan yang menyangkut kehidupan mereka.
            Pada tahun 1991 Dewan Rekonsiliasi Aborigin dibentuk untuk mempromosikan Rekonsiliasi antara suku pribumi Australia dengan penduduk Australia lainnya. Untuk Dewan ini, tujuan Rekonsiliasi adalah: persatuan negara Australia yang menghormati tanah air kita; menghargai warisan suku Aborigin dan Torres Strait Islander; dan memberi keadilan serta persamaan hak pada semua orang.
            Pada tahun 1966 Parlemen Australia membuat pernyataan komitmen tentang persamaan hak bagi semua orang Australia. Ini termasuk komitmen dalam proses rekonsiliasi dengan suku Aborigin dan Torres Strait Islander – khususnya dalam mengatasi kerugian sosial dan ekonomi mereka.
            Pada bulan November 2000 pemerintah Australia dan semua pemerintah State dan Territory membuat komitmen untuk meneruskan dukungan mereka pada proses Rekonsiliasi dengan memperkecil kerugian yang dihadapi oleh suku pribumi Australia. Rekonsiliasi sekarang merupakan hal yang penting bagi masyarakat Australia. Ada banyak debat tentang apa arti rekonsiliasi, dan tentang bagaimana hal tersebut dapat dicapai di Australia. Proses menuju rekonsiliasi bukanlah suatu proses yang mudah, tapi Australia telah mengambil beberapa langkah penting dalam beberapa tahun terakhir ini. Pendidikan merupakan bagian penting dari proses ini.
b. Kontak Dengan Budaya Luar
            Perkenalan pertama orang Aborigin dengan dunia luar bukanlah dengan orang kulit putih akan tetapi dengan orang Indonesia. Menurut Dr. Ian Crawford, kurator antropologi dan arkeologi Museum Australia Barat, orang Indonesia itu adalah para nelayan dan pelaut musiman dari Makasar yang mencari tripang di pantai utara Australia, diperkirakan mereka telah mengenal Australia semenjak abad ke 16 (Kitley,1994,380). Semanjak itu orang-orang Aborigin mulai mengenal dan bahkan menyerap unsur-unsur budaya luar. Hal ini seperti yang terlihat dalam beberapa bentuk tradisi budaya seperti seni, musik, keagamaan juga dalam hal perpakaian. Kontak awal orang-orang Indonesia dengan orang-orang Aborigin ini berawal dari kegiatan pencarian tripang
            Tripang adalah merupakan sejenis ikan laut yang berbentuk mentimun yang sangat laku dijual kepada saudagar-saudagar Cina. Karena pencarian Tripang inilah orang-orang Bugis mampu mengharungi lautan hingga mencapai pantai bahagian utara benua Australia dengan terlebih dahulu singgah di pulau-pulau kecil di ujung Timor (Kitley,1994;413). Kisah pencarian Tripang ini kemudian berlanjut menjadi kontak budaya antara penduduk Aborigin dengan pendatang-pendatang Bugis. Kontak ini berlangsung wajar meskipun kadang-kadang terjadi konflik, namun hubungan-hubungan yang lebih intim tidak jarang juga terjadi di antara mereka. Salah seorang sejarawan Australia, Peter G. Spillet pernah mencatat tidak kurang dari 250 suku kata Bugis Makasar dan Melayu masuk ke dalam perbendaharaan kata orang-orang Aborigin (Kitley,1994;414). Bahkan di beberapa daerah di bahagian utara Australia terdapat nama-nama Makasar, seperti Kayu Jawa (sebutan untuk Kimberley), Teluk Mangko (teluk North West), Teluk Mangngelai (teluk Grays), Kampung Bapa Paso ( Father Nail di pulau Woodah). Kunjungan-kunjungan nelayan-nelayan Bugis ini biasanya hanya di wilayah-wilayah pantai dan menetap untuk beberapa waktu. Persinggahan ini berlangsung sejak lama, hingga pada tahun 1907 dimana pemerintahan Australia melarang masuknya nelayan-nelayan asing ke Australia.
c.  Orang Aborijin pada masa kini
            Penduduk Aborijin telah berkembang jumlahnya akhir-akhir ini dan distribusinya telah banyak berubah. Penduduk Aborijin kira-kira 458.520 (2001) orang atau kira-kira 2% atau 460.000 sekitar 2,3% dari penduduk Australia yang berjumlah 20 juta (kompas, 2007). Mayoritas orang Aborijin sekarang tinggal di kota-kota. Beberapa orang Aborijin Australia telah menikah dengan orang yang bukan Aborijin. Banyak anak-anak dari hasil pernikahan ini yang tetap tinggal dalam masyarakat Aborijin dan menganggap dirinya sebagai orang Aborijin. Banyak dari mereka yang dulunya terpisah dari keluarganya melalui kebijakan lama (untuk menggunakan cara Eropa) kemudian berupaya menyatu kembali dengan keluarganya.
Jumlah populasi suku aborijin pada sensus penduduk tahun 2001.
         New South Wales - 134,888
         Queensland - 125,910
         Western Australia - 65,931
         Northern Territory - 56,875
         Victoria - 27,846
         South Australia - 25,544
         Tasmania - 17,384
         ACT - 3,909
         Other Territories - 233
d.  Permasalahan baru
            Kemiskinan lebih umum dijumpai di antara orang Aborijin daripada orang Australia lainnya. Mereka mengalami:
§  Tingkat pengangguran yang tinggi;
§  Pendapatan yang lebih rendah;
§  Harapan hidup yang lebih pendek;
§  Tingkat kematian bayi yang lebih tinggi;
§  Lebih banyak penyakit, seperti kencing-manis, kelainan dalam peredaran darah dan pernapasan, penyakit telinga dan kelainan mata;
§  Keadaan perumahan yang berdesak-desakan, terutama di daerah pedesaan dan daerah terpencil.
e. Komitmen pemerintah
            Pemerintah Australia berketetapan untuk memperbaiki situasi ini. Pemerintah mengakui bahwa perbaikan hanya akan dapat dicapai melalui perubahan dalam sikap masyarakat dan dengan mengakui hak-hak warganegara asli Australia tersebut. Perbaikan kesehatan dan perumahan dianggap sebagai hal yang sangat penting. Layanan pendidikan juga telah diberikan kepada orang-orang Aborijin. Bantuan pemerintah telah memungkinkan orang-orang Aborijin untuk memasuki semua tingkat pendidikan serta pendidikan tinggi dan pendidikan teknik. Di beberapa tempat, masyarakat Aborijin telah mendirikan sekolah-sekolah dengan dukungan pemerintah.

BAB VIII
Kedatangan Bangsa Kulit Putih Dan Kulit Hitam di Australia
Sampai abad ke-15, orang-orang kulit putih (Eropa) masihberbeda  pendapat tentang bentuk bumi. Ada yang setuju dengan pendapat bumi itu berbentuk bulat dan terbagi dua secara seimbang antara belahan bumi utara dan selatan. Pendapat lain berpendapat bumi itu berbentuk rata sebagaimana diungkap oleh ahli agama Katolik.
             Dari pendapat-pendapat  tersebut, ternyata sampai akhir abad ke-16 masih mempengaruhi pandangan orang-orang Eropa. Apabila mengacu pada pendapat pertama bahwa bumi itu bulat, sebenarnya telah diungkap oleh Ptolemy ( ahli matematika dan geografi) pada abad ke-2 masehi. Perbedaan pendapat itu pun dengan sendirinya mempengaruhi pendapat tentang keberadaan benua Australia. Berikut ini ada empat buah peta yang diterbitkan di Eropa dalam abad ke-16. JIka kita perhatikan, perubahan politik sesudah tahun 1453 telah mendorong terjadinya perubahan baru dalam mencari danmenemukan jalan ke sumber barang-barang dagangan yang dibutuhkan oleh orang-orang Eropa, seperti sutera, rempah-rempah, emas, permata, gula, dan barang-barang lainnya. Portugis berhasil memetakan garis pelayaran Eropa: Tanjung Pengharapan    pantai timur Afrika smapai ke Ormuz    India    Malaka    Maluku. Kalau diperhatikan posisi Australia dalam garis pelayaran Portugis tidak Nampak, tetapi setidaknya merupakan langkah penting ke arah penemuan benua Australia.  Jika ditarik garis ke selatan dari Maluku akan dijumpai benua Australia. Orang Ambon sendiri menyebut daratan Australia dengan  Osse Tara Lia  . Itu berarti orang Ambon sebelum Portugis datang ke Maluku telah mengadakan kontak hubungan dengan Australia.
            Bangsa Spanyol berhasil memetakan garis pelayaran dari arah barat ke timur. Mereka juga dari Spanyol – ujung selatan Amerika – Samudera Pasifik    Filipina    Maluku. Penemuan jalan laut oleh bangsa Spanyol ini pun penting ke arah penemuan benua Australia. Luis de Torres seorang perwira yang menjadi wakil ekspedisi  de Quiros berhasil berlayar memasuki perairan di sebelah selatan Irian. Namanya telah diabadikan pada nama selat yang memisahkan Australia dengan Irian yaitu Selat Torres. De Quiros sendiri dalam buku pelayarannya mengatakan telah menemukan daratan selatan yang dicari-cari. Daratan itu hendaklah disebut Austrialia del Espiritu Santo sebagai penghormatan kepada Raja Spanyol.   Selanjutnya pelayaran yang dilakukan oleh orang-orang Belanda jauh lebih baik dalam menemukan benua Austalia. Setelah berhasil sampai ke Indonesia, orang-orang Belanda mulai menyelidiki, memetakan,dan mempublikasikan hasil temuan pelayarannya. Penemuannya itu berhasil memetakan garis besar pantai utara dan barat benua Australia  yang terletak di sebelah selatan kepulauan Maluku. Tokoh penting orang Belanda yang berhasil mengunjungi Australia di antaranya Willem Jansz yang memotong Selatan Torres hingga sampai ke semenanjung York. Tempat yang disinggahinya diberi nama Tanjung Keerweer (turn back). Dirk Hatog secara kebetulan mendarat di Hartog‟s Islands.  Frederick de Houtman sampai di pantai barat Australia di sebelah kota Perth sekarang. Abel Tasman sendiri telah sampai  di pantai barat South Island (New Zealand/ Staten Land), Van Diemen‟s Land. Oleh bangsa Belanda, daratan Australia selanjutnya disebut dengan New Holland. Penemuan-penemuan mereka tidak ditindaklanjuti dengan pendudukan karena dianggap gersang dan akan dianggap pemborosan keuangan.
            Keberhasilan  Inggris melakukan eksplorasi, baik coastal exploration  eksplorasi pantai) maupun  inland exploration (eksplorasi pedalaman) telah membuka pintu bagi pembukaan dan perluasan koloni. Bukan  saja perluasan  koloni di New South Wales  dalam arti area pemukiman, tetapi juga bagi kemunkinan berdirinya koloni-koloni lain di sudut-sudut Australia. Semuanya ini meletakkan jalan bagi pendudukan seluruh daratan Australia oleh Inggris yang akan diuraikan dalam bagian ini.
Secara tradisional motif utama yang mendorong Pemerintah Inggris membuka koloni di Australia adalah untuk memenuhi kebutuhan tempat pembuangan narapidana. Dimana pada akhir abad ke-17 kemiskinan dan  kejahatan merupakan gejala yang selalu nampak dalam kehidupan masyarakat Inggris, baik di daerah pedesaan maupun di kota-kota. Banyaknya kejahatan menyebabkan penuhnya penjara-penjara di Inggris. Untuk menambah kapasitas penjara pemerintah menampung dalam kapal-kapal yang sudah tidak layak berlayar untuk dijadikan penjara terapung. Keadaan tersebut membuat pemerintah Inggris berpikir untuk mencari tempat pembuangan narapidana yang jauh dari negeri Inngris. Akhirnya diputuskan New South Wales adalah tanah  yang  cocok sebagai tempat pembuangan narapidana. Motif lainnya pembukaan koloni di Australia, menurut para sejarawan lainnya adalah sebagai “naval supply and maritime base” hal ini dikaitkan dengan “swing to the east” dalam rangka peningkatan pelayaran dan perdagangan Inggris dengan Cina melalui pantai timur Australia sehubungan di sebelah Barat Australia sudah ada kekuasaan Belanda di Indonesia. Untuk itu pembukaan koloni di New South Wales adalah untuk menyediakan tempat persinggahan dan pangkalan pemasokan kapal-kapal Inggris yang melintasi Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Setelah koloni New South Wales berdiri, selanjutnya koloni ini dipimpin oleh gubernur. Gubernur pertama adalah Arthur Philip dari angkatan laut yang berusaha menjadikan koloni itu  “selfhelp” mampu berdiri sendiri. Menurut dia jumlah free setller harus ditingkatkan agar mereka tenaga kerja yang produktif. Berbeda jika mereka statusnya masih narapidana yang tergolong tenaga kerja tidak produkif yang akan menghambat selfhelp.
            Sesudah Letnan Gubernur  Arthur Philip (1792-1795) keadaan di koloni sempat dikuasai para Perwira Corps. Mereka memonopoli perdagangan, terutama perdagangan rum. Setiap ada usaha yang mengganggu dan merugikan mereka pasti akan ditentang. Begitu juga ketika datang gubernur pengganti Arthur Philip, mereka tidak patuh pada keputusan gubernur. Sebaliknya mereka sering berselisih sampai pada tiga gubernur selanjutnya. Gubernur Hunter dituduh tidak layak jadi gubernur, king  dihina dan puncak perselisihan terajdi ketika masa pemerintahan gubernur William Bligh yang dijebloskan ke dalam penjara. Peristiwa itu terkenal dengan nama Rum Rebellion. Selanjutnya di bawah pemerintahan Lachlan Macquarie, seorang perwira dari Angkatan Darat Inggris berhasil melumpuhkan kekuasaan Perwira Corps. Mereka tidak lagi berkuasa penuh sehingga Macquarie berhasil memacu koloni kearah kemajuan yang pesat. Pengetahuan tentang garis besar pantai Australia sudah banyak dicapai dilanjutkan kea rah pedalaman. Great Dividing Range atau the Blue Mountains dapat ditembus leh  Gregory Balxland, Lawson, dan Wenworth. Ekplorasi itu memungkinkan perluasan koloni dan pembentukan koloni-koloni lainya di austrlia, yaitu sebagai berikut:
a. Tasmania 
Koloni Tasmania mulai berkembang dari pemukiman yang dimulai di daerah Sungai Derwent yang kemudian berpusat di Hobart dan di Port Dalrymple yang kemudian berpusat di Lounceston. Pada awal pertumbuhannya kedua pemukiman itu maisng-masing dipimpin oleh seorang letnan gubernur yang mewakili gubernur New South Wales.  Lawson, dan Wenworth. Sejak tahun 1813 kedua pemukiman itu (Lounceston dan Hobart) dtempatkan di awah seorang letnan gubernur dan letnan gubernur yang pertama yang berkuasa atas kedua daerah itu adalah Kolonel Davey. Dengan mendorong kemajuan pertanian serta menjadikan
Hobart sebagai pelabuhan bebas, Davey berusaha menjadikan Tasmania sebagai koloni yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam usahanya ini ia berhasil. Saying sekali ia kurang disenangi gubernur New South Wales karena Davey adalah orang yang kurang disiplin, dan suka minum-minum keras. Sebagai bagian dari New South Wales, Tasmania pernah dijadikan sebaai tempat pembuangan narapidana yang berkelakuan palin buruk, bahkan di Tasmania sempat dibangun satu penjara khusus yaitu Macquarie Harbour, di pantai barat pulau itu. Pada tahun 1825 Tasmania dipisahkan dari New South Wales. Dalam perkembangan selanjutnya Tasmania mempunyai kedudukan setara dengan New South Wales, dan berhak mempunyai legislative council seperti New South Wales. Ketika New South Wales mulai mempersoalkan tranportasi narapidana, Tasmania pun mengajukan tuntutan agar system narapidana di sana pun dihapuskan. Tuntutan mereka ini menjadi kenyataan pada tahun 1852.  Pada tahun 1855 koloni ini menyelenggarakan pemerintahan sendiri dan secara resmi sejak itu mengubah namanya dari Van Diemen‟s Land menjadi Tasmania. Ditemukannya tambang tembaga, perak, dan bahan-bahan  mineral lainnya dalam decade 1870-an, menambah pesatnya kemajuan yang dialami oleh Tasmania.Ekberhasilannya dalam mengekspor buah-buahan, serta bentuk pulaunya, menyebabkan Tasmania terkenal sebagai The Apple Isle.
b. Australia Barat
Daerah pantai Australia Barat sudah dienal oleh pelaut-pelau Belanda sejak decade kedua abad ke-17. Kondisi alamnya yang gersang tidak merangsang prang-orang Belanda maupun Inggris untuk mendudukinya. Pada akhir abad ke-18 dan  permulaan abad ke-19 ekspedisi-ekspedisi penyelidikan Prancis mengunjungi daerah pantai Australia Barat tersebut, lalu tersiar kabar yang tidak jelas bahwa Perancis bermaksud menduduki daerah itu. Khawatir didahului oelh Perancis, dan merasa terlalu jauh harus mengawasi daerah itu dari Sydney, emndorong gubernur Darling mengirimkan Mayor Lockyer mendirikan pos di King George Sond (Alban) pada tahun 1827. Pada tahun yang sama, James Stirling menyelidiki daerah Swan River, dan sangat tertarik untuk mendudukinya. Gubernur Darling b. Australia Barat Daerah pantai Australia Barat sudah dienal oleh pelaut-pelau Belanda sejak decade kedua abad ke-17. Kondisi alamnya yang gersang tidak merangsang prang-orang Belanda maupun Inggris untuk mendudukinya.Pada akhir abad ke-18 dan  permulaan abad ke-19 ekspedisi-ekspedisi penyelidikan Prancis mengunjungi daerah pantai Australia Barat tersebut, lalu tersiar kabar yang tidak jelas bahwa Perancis bermaksud menduduki daerah itu. Khawatir didahului oelh Perancis, dan merasa terlalu jauh harus mengawasi daerah itu dari Sydney, emndorong gubernur Darling mengirimkan Mayor Lockyer mendirikan pos di King George Sond (Alban) pada tahun 1827.
            Pada tahun yang sama, James Stirling menyelidiki daerah Swan River, dan sangat tertarik untuk mendudukinya. Gubernur Darling Lalu Stirling berusaha menghubungi orang-orang pemilik modal untuk beremigrasi ke Swam River dan membuka usaha di sana. Terpengaruh oleh Stirling, Thomas Peel membentuk kongsi untuk membuka kolni di Swam River. Rombongan Peel tiba di Swam River pad tahun 1829. Mula-mula mereka memndarat di suatu tempat di mana sekarang berdiri Fremantle, akan tetapi kemudian  mereka pindah kea rah utara ke tempat dimana sekarang berdiri kota Perth. Dari sinilah berkembang koloni Australia Barat yang sekarang menjadi salah satu Negara bagian dalam Cmmonwealth of Australia. Berbagai factor menyebabkan sejarah permulaan koloni Australia Barat diisi oleh cerita-cerita kekecewaan yang lebih dekat kepada
kegagalan. Salah satu sumbernya adalah kekurangan tenaga kerja. Oleh karena itu, ketika koloni-klni lain sudah menolak transportasi Oleh karena itu, ketika koloni-klni lain sudah menolak transportasi narapidana Australia Barat justru meminta. Sejak tahun 1980 dilakukan transportasi narapidana ke Australia Barat yang baru
berakhir pada tahun 1868. Dibanding dengan koloni-koloni lain di Australia, Asutralia Barat adalah koloni terakhir yang melakukan pemerintahan sendiri sebagai daerah otonom dalam lingkungan kekuasaan Inggris.
c. Queensland
            Untuk  pertama kali Queensland dihuni oleh masyarakat kulit putih pada tahun 1824. Ditemukannya pemukiman yang baik di Queensland sebagian besar merupakan jasa para penjelajah (eksplorer). John  Oxley misalnya  menyelidiki daerah Moreton Bay, tempat pemukiman pertama di Queensland. Pada tahun 1827
pemukiman baru di Darling Downs dibuka lagi oleh AllanCunningham. Pada mulanya pemukiman di Queensland tumbuh dan berkembang sebaai bagian dari New South Wales. Setelah mengalami kemajuan-kemajuan, Queensland akhirnya merasa tidak puas lagi berada di bawah New South Wales. Rakyat di Queensland menginginkan agar Queensland dipisahkan dari New South Wales. Keinginan mereka ini dikabulkan oleh Pemerintah Inggris pada tahun 1859. Kondisi dan kekayaan Queensland sangat membantu kemajuan di sana. Letak negerinya yang sebagian berada di daerah tropis, emmungkinkan Queensland mengusahakan perkebunan kapas yang pernah sangat menguntungkan negeri itu dan juga perkebunan tebu. Dalam mengusahakan perkebunan tebu ini Queensland memerlukan tenaga buruh yang tidak terlalu mahal. Akibatnya terjadilah apa yang
disebut “Kanakas Traffic” yang menimbulkan dilemma bagi negeri itu. Dengan pertimbangan-pertimbangan keamanan, Queensland meminta  kepada Pemerintah Inggris agar segera menduduki Irian Timur, nemun permintaannya itu berkali-kali ditolak oleh Pemerintah Inggris. Akhirnya pada tahun 1883 Quensland bertindak sendiri mendudukinya dan menytakan Irian Timur sebagai milik Inggris. Pada thaun 1884 Inggris menguatkan tindakan Queensland tersebut. Untukselanjutnya sampai tahun 1901 Irian Timur yang menjadi milik Inggris itu diperintah dari Queensland.
d.      Victoria 
              Sebagai bagian dari New South Wales, Victoria semula disebut Distik Port Philip. Kolonis yang mula-mula dikirim ke daerah ini adalah rombongan David Collins yang ditugaskan membuka pemukiman di Sorento. Akan tetapi karena tempat ini kurang cocok untuk ditempati, Collins beserta rombongan pindah ke Tasmania.   Orang kulit putih yang mula-mula menetap di daerah ini ialah Henty Bersaudara, yang menempati Teluk Portland pada tahun 1834. Kemudian dalam tahun 1835 Batman dan asosiasinya menduduki daerah Sungai Yarra, dan pada tahun yang sama kelompok Fawkner juga mendirikan pemukiman di tempat di mana sekarang berdiri kota Melbourne. Sama dengan Henty bersaudara, kedua kelompok yang disebutkan terakhir juga berasal dari Tasmania. Mereka menempati Distrik Victoria tanpa seiijin pemerintah sehingga mereka tergolong penghuni liar yang dalam sejarah Asutralia disebut squatter. Batman mempunyai pengalaman yang unik dalam kehadirannya di daerah ini.  Pada tahun 1837 gubernur Bourke mengunjungi daerah ini dan meresmikan nama-nama Kota Williamstwon dan Melbourne. Sampai tahun 1850 Victoria masih merupakan bagian dari New South Wales. Untuk mewakili gubernur New South Wales di sana diangkat seorang superintendent (pengawas Wales mendorong rakyat di Distrik Port Philip menuntut pemisahan.
e. Australia Selatan
            Kalau  Australia Barat dapat disebut koloni suatu kongsi, maka Australia Selatan dapat disebut koloni suatu teori. Hal itu dikarenakan pembentukkannya didasarkan pada suatu teori yang dikemukakan oleh Wakefield. Astralia Selatan dibentuk dengan memotong areal seluas 300.000 mil persegi dari wilayah New South Wales. Romobongan kolonis pertama tiba pada tahun 1830, emndarat di Pulau Kangaroo, namun akhirnya memilih lokasi untuk menetap di tempat di mana sekarang berdiri kota Adelaide. Pada awal berdirinya koloni ini, di sana berjalan dualism kekuasaan yang membawa berbagai komplikasi. Namun akhirnya pemerintah Inggris mengahpuskan dualism tersebut dengan cara memamnggil kedua pejabat, gubernur dan komisaris residen, allu mengangkatnya gubernur baru yaitu Gawler. Di sekitar tahun 1840 koloni itu hamper bangkrut, ntuk diselamatkanoleh penemuan tambang tembaga di KApunda pada than 1842 dan kemudian tambang yang lebih kaya lagi di Burra-burra. Gebernur Grey, berusha menjadikan kolni ini mampu berswasembada.
            Bila kita perhatikan setelah tumbuhnya koloni-koloni di australia, pada tahun 1850 Pemerintah Inggris mengeluarkan dang-undang ang disebut dengan Australian Colinies Government . Dalam undang-undang ini, setiap koloni ditawari dengan nyusunan pemerintahan sendiri. Selanjutnya mulai tahun 1850, diirlah lima koloni yan masing-masing memiliki pemerintahan ndiri, yaitu New South Wales, Victoria, Tasmania, Australia atan, dan Queensland. Koloni terakhir yang mejalankan merintahan sendiri adalah Australai bagian barat.
            Perkembangan selanjutnya, Australian Colonies Government  (1850) oleh Parlemen Inggris, dari satu sisi dipandang sebagai torical accident  (kecelakaan sejarah). Undang-undang itu menjadi landasan hukum perpecahan di antara koloni  yang hamper berjalan 50 tahun. Menjelang akhir abad ke  -19 seluruh unsure yang menghendaki persatuan berhasil mengkontruksi landasan yang menghendaki persatuan Australia.  Faktor-faktor pendorongnya antara lain: munculnya kekuasaan Eropa lain di daerah Pasifik seperti Jerman dan Perancis, keinginan mereka untuk menjaga agar benua ini hanya diisi oleh orang-orang kulit putih, hasratnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui kerja sama ekonomi,
ketenagakerjaan, adanya perkembangan alat-alat komunikasi, aspek militer, dan kebanggaan  untuk disebut sebagai orang Australiadibandingkan nama  orang Tasmania , Victoria, dan sebagainya. Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1901, lahirlah Commonwealth of Australia sebagai wadah yang mempersatukan seluruh koloni  Inggris di Australia.