Resume
TUGAS SEJARAH
AUSTRALIA DAN OCEANIA
Oleh
MOHAMAD. RAMLAN
NIM. 231 412 044
Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah
Sejarah Austrlia Dan Oceania
JURUSAN
PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
2014
BAB I
Sejarah Australia
dan Oceania
A.
Sejarah
Sebelum Abad ke 20
Penduduk
asli Australia yang dikenal sebagai kaum Aborigin Australia, memiliki sejarah
budaya yang terpanjang di dunia, sejak zaman Es yang terakhir. Meskipun misteri
dan perdebatan mengaburkan banyak aspek dalam prasejarah Australia, secara umum
diakui bahwa manusia pertama berkelana melintasi lautan dari Indonesia sekitar
70.000 tahun yang lalu.
Bangsa
Eropa mulai menjelajahi Australia di abad 16; pertama para navigator Portugis
diikuti oleh para penjelajah Belanda dan disusul oleh pengusaha sekaligus bajak
laut Inggris William Dampier. Kapten James Cook berlayar menelusuri seluruh
panjang pantai timur di tahun 1770, lalu berhenti di Botany Bay di tengah
perjalanannya; dan tak lama kemudian ia mengklaim benua ini untuk Inggris dan
menamakannya New South Wales.
Di tahun 1779, Joseph Banks (seorang
naturalis dalam armada Kapten Cook) mengusulkan cara agar Inggris dapat
mengatasi masalah kepadatan di penjara-penjaranya dengan mengirimkan narapidana
ke New South Wales. Di tahun 1787, armada pertama berlayar menuju Botany Bay,
terdiri dari 11 kapal dan 750 narapidana pria maupun wanita. Armada ini tiba
tanggal 26 Januari 1788, tapi segera berpindah ke utara ke Sydney Cove, yang
memiliki tanah serta air yang lebih baik. Bagi para pendatang baru ini, New
South Wales merupakan tempat yang panas, keras dan buruk, dan ancaman kelaparan
menghantui koloni ini selama bertahun-tahun. Untuk berjuang melawan alam dan
pemerintah yang penuh tekanan, orang-orang Australia baru ini membentuk sebuah
budaya yang kemudian menjadi dasar dari legenda 'Aussie battler’ .
Dalam
beberapa dekade kemudian, datanglah para pemukim bebas yang tertarik ke
Australia, tapi penemuan emas di 1850-anlah yang secara permanen mengubah
koloni ini. Arus imigran yang besar dan beberapa penemuan emas yang besar
mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengubah struktur sosial di koloni. Kaum
Aborigin terusir paksa dari tanah suku mereka, saat para pendatang merebut
tanah untuk pertanian atau pertambangan.
Di akhir
abad ke 19, banyak orang yang mengagungkan daerah pedalaman atau ‘the bush’
(yaitu daerah yang jauh dari kota) dan orang-orangnya. Forum besar untuk
'nasionalisme pedalaman' ini adalah majalah Bulletin yang sangat populer.
Halaman-halamannya penuh dengan humor dan sentimen terhadap kehidupan
sehari-hari dan para penulis yang terkenal adalah legenda pedalaman Henry
Lawson dan 'Banjo’ Paterson.
Australia
menjadi nagara saat federasi dari koloni-koloni yang terpisah terbentuk pada
tanggal 1 Januari 1901. Tentara Australia turut berperang bersama Inggris dalam
Perang Boer dan PDI. Negara ini terpukul berat oleh masa Depresi, saat harga
untuk wol dan gandum (dua produk utama dalam ekonomi) jatuh. Di tahun 1931, hampir
sepertiga pencari nafkah menjadi pengangguran, dan kemiskinan pun merajalela.
Namun, di tahun 1933, perekonomian Australia mulai pulih. Saat PDII pecah,
balatentara Australia turut berjuang bersama Inggris di Eropa, namun Amerika
Serikat-lah yang membantu melindungi Australia dari serbuan pasukan udara
Jepang, dengan mengalahkan mereka di Perang Laut Coral.
Setelah
PDII, datanglah arus imigrasi dari Eropa, yang memberikan sumbangsih besar
terhadap negara, menghidupkan kembali budaya dan memperluas wawasan pandang
Australia. Era pasca perang ini merupakan saat-saat booming di Australia,
karena adanya permintaan yang tinggi terhadap bahan baku mentah. Australia
mengikuti Amerika Serikat dalam Perang Korea, dan di tahun 1965 mengirimkan
pasukan untuk membantu AS di Perang Vietnam, meskipun dukungan terhadap
keterlibatan Australia ini tidaklah menyeluruh. Masalah bagi banyak pemuda
Australia adalah wajib militer yang diterapkan dalam tahun 1964.
Kerusuhan akibat wajib militer ini
merupakan salah satu faktor naiknya partai Buruh Australia (Labor Party) ke
jenjang kekuasaan di tahun 1972, di bawah kepemimpinan Gough Whitlam.
Pemerintahan Whitlam menarik pasukan Australia dari Vietnam, menghapuskan biaya
pendidikan tinggi dan dinas nasional, menerapkan sistem perawatan kesehatan
yang gratis dan tersedia untuk umum, serta mendukung hak tanah bagi masyarakat
Aborigin.
Namun
demikian, pemerintahan ini mendapat tentangan dari Senat dan berkembangnya isu
salah manajemen. Tanggal 11 November 1975, gubernur jenderal (perwakilan
kerajaan Inggris di Australia) membubarkan parlemen dan membentuk pemerintah
sementara yang dipimpin oleh ketua Partai Liberal, Malcolm Fraser. Langkah ini
merupakan yang pertama kali dilakukan oleh gubernur jenderal. Koalisi partai Liberal
yang konservatif dengan Partai Tanah Air Nasional memenangkan pemilu
berikutnya. Pemerintahan partai Buruh baru kembali di tahun 1983, saat mantan
pemimpin serikat pekerja, Bob Hawke, berhasil memenangkan partainya.
B.
Sejarah
modern dan Australia masa kini
Setelah
menjabat selama 11 tahun di pemerintahan, Partai Liberal Australia yang
dipimpin oleh John Howard tidak terpilih lagi di Pemilu 2007.Dari Partai Buruh,
Kevin Rudd dilantik sebagai Perdana Menteri Australia yang ke-26 pada tanggal 3
Desember 2007.
Australia
memiliki sistem pemerintahan parlemen dua tingkat, berdasarkan sistem
Westminster. Terdapat tiga tingkat pemerintahan: federal, negara bagian dan
lokal. Parlemen federal terdiri dari Dewan Perwakilan (House of Representatives)
dan Senat. Partai yang menduduki jumlah kursi terbanyak di Dewan Perwakilan
akan membentuk pemerintahan.
Di paro
terakhir abad 20, satu bagian dari budaya dan sejarah Australia yang kurang
dikenal mulai muncul dan mendapatkan pengakuan yang lebih luas, khususnya
melalui seni, sastra dan film; dan sebagai akibatnya, ikon ‘battler’ menjadi
semakin kurang relevan. Para imigran membawa kisah, budaya dan mitos-mitos
mereka sendiri, untuk berbaur dengan kalangan kolonial Australia. Juga ada
pengakuan yang sudah lama ditunggu, yaitu Aborigin Australia merupakan
fundamental dari definisi sejati budaya nasional masa kini.
‘Impian
Besar Australia’ yaitu memiliki rumah, yang dimulai di masa keemasan di tahun
1950-an, terus berlanjut dan menghasilkan suburbanisasi besar-besaran di
kota-kota Australia, khususnya di Sydney dan Melbourne. Arsitektur Australia
masa kini sebenarnya tidak memiliki gaya yang khas, dan tren dari luar negeri
seringkali mendominasi proyek-proyek pembangunan besar. Dalam banyak hal, bangunan
‘modern’ yang paling menarik sebenarnya merupakan daur ulang bangunan bergaya
Victoria atau dari era lainnya. Meskipun demikian tetap ada pengecualian, dan
yang terkenal antara lain Convention Centre di Darling Harbour Sydney,
Melbourne Museum, serta Cultural Centre di Uluru-Kata Tjuta National Park di
bagian tengah Australia, yang didesain sesuai konsultasi dengan dengan pemilik
tradisional cagar alam tersebut. Kompleks Federation Square Melbourne, dengan
bentuk geometriknya yang tajam, mencerminkan arsitektur modern yang penuh
tantangan, tepat di jantung kota.
Sehatnya
perekonomian saat ini terbukti dari dolar Australia yang relatif tinggi,
peningkatan perdagangan dengan Cina dan beberapa keuntungan yang tinggi dan
mencetak rekor pada bisnis-bisnis setempat. Semua ini dibarengi dengan inflasi
dan angka pengangguran yang rendah. Namun, di sisi negatifnya adalah
meningkatnya defisit perdagangan negara sampai $20 miliar, hutang rumah tangga
rata-rata yang melonjak tinggi dan harga perumahan di pusat urban yang semakin
tak terjangkau.
C.
Faktor-Faktor
Yang Mendorong Gerakan Federasi
Ketika
Australian colonies government act di keluarkan oleh pemerintahan Inggris,di
Australia telah berdiri empat koloni yang satu dengan yang lain terpisah, yaitu
new south wales sebagai koloni yang tertua, Tasmania yang sejak 1825 dipisahkan
dari New South Wales, Australia barat yang berdiri sejak tahun 1829 namun
karena berbagai masalah tumbuh dan berkembnagnya dengan sangat lambat, dan
Australia selatan yang berdiri sejak tahun 1836 berdasarkan teori kolonisasi
yang rasional. Dengan dinyatakan secara eksplisit dalam undang-undang itu bahwa
Victoria dipisahkan dari new south wales, maka jumlah koloni yang masing-masing
brdiri sendiri bertambah menjadi lima.
Sesungguhnya
pada tahun 1847, Earl Grey, menteri urusan jajahan pada waktu itu, telah
menyadari perlunya penanganan kepentingan bersama di antara koloni-koloni yang
berbeda-beda di Australia itu. Misalnya bea ekspor dan impor, lalu lintas
surat-surat pos, dan organisasi transport.
Pada
tahun 1850 rancangan undang-undang tentang pembentukan General Assembly of
Australia itu diserahkan kepada parlemen Inggris. Ide yang menjurus kepada
pembentukan federasi itu tidak menarik, baik bagi koloni-koloni Inggris di
Australia maupun bagi perlemen Inggris, khususnya House of Lords. Sementara itu
Earl Grey juga tidak terlalu gigih memperjuangkannya. Akhirnya rancang itu di
tolak oleh parlemen Inggris.
Dorongan
untuk bersatu itu dating juga dari organisasi para pekerja yang di Australia
disebut trade union. Berbagai terde union di koloni-koloni yang berbeda itu
menghendaki keseragaman aksi terhadap tenaga kerja cina. Jumlah jam kerja
perhari, serta perlindungan hak asasi mereka.
Perkembangan alat-alat perhubungan serta hal-hal yang berkaitan dengan
surat-surat pos, juga mendorong persatuan. Dalam kaitan dengan perkembangan
alat-alat perhubungan ini., Clack, (1986) menceritakan saat penyambungan rel
kereta api antara New South Wales dengan viktoria, dan juga antar koloni yang
lain. Demikian juga penyambungan jaringan telepon antar ibu kota antar koloni
di Australia tersebut.
D.
Mewujudkan
Federasi Australia
Dalam
dua decade terakhir abad ke-19 banyak politisi kenamaan dari dua koloni-koloni
di Australia memprakarsai pembentukan satu bangsa Australia.Hasil referendum di
empat koloni tersebut pada tahun 1898 diperoleh hasil sebagai barikut:
Viktoria,
Australia Selatan dan Tasmania menyetujui system pemerintahan sebagaimana
digariskan dalam konsep konstitusi yang di hasilkan oleh konvensi kedua.
Mayoritas
rakyat di empat koloni menghendaki system pemerintahan baru dalam pembentukan
federasiSekalipun mayoritas rakyat di empat koloni menghendaki system
pemerintahan yang baru itu, namun referendum ini tergolong gagal karena New
South Wales tidak berhasil mencapai jumlah dukungan yang ditetepkan.
Koloni-koloni yang lain merasa bahwa federasi tanpa New South Wales
merupakan sesuatu yang tidak masuk akal. Perasaaninilah yang mendorong mereka
menyetujui beberapa amandemen dalam pertemuan kepal-kepal pemerintahan yang
diadakan sesuadah referendu tersebut.
Pada
tahun 1899 diadakan referendum yang kedua. Kali ini lima koloni
menyelenggarakan referendum, dan hasilnya adalah :
·
Mayoritas
penduduk di lima koloni menyetijui federasi dengan konstitusi yang sudah
mendapat amandemen
·
Jumlah
suara yang di setujui di New Soulth Wales melebihi jumlah yang ditentukan,
sehingga referendum ini berhasil menggolkan gerakan federasi.
Tanpa
menunggu Australia Barat, kelima koloni mengirimkan rancangan konstitusi
federasi itu ke Inggris untuk disahkan oleh parlemen Inggris. Pemerintahan
Inggris dalam tahun 1900 mengeluarkan undang-undang yang mengijinkan
pembentukan federasi tanpe Australia Barat. Undang-undang ini disebut
Australian Commonwealth act. Sementara itu Australia barat mengadakan
referendum dan hasilnya adalah 44.800 setuju, dan 19.601 menolok. Dengan hasil
ini maka Australia Barat bergabung dalam federasi. Dengan demikian, ketika
commonwealth of Australia menjadi kenyataan, federasi itu meliputi enam koloni
yang nantinya menjadi Negara bagian.
Demikian
akhirnya gerakan persatuan di Australia berhasil setelah 50 tahun lamanya hidup
terpecah-pecah.the commonwealth of Australia menjadi kenyataan pada tanggal 1
Januari 1901 kurang lebih tiga minggu sebelum ratu viktoria meninggal. Pada
tanggal 9 Mei 1901 raja Edward VII, di wakili oleh anaknya Duke Of York membuka
secara siding secara resmi sidang pertama parlemen federal di Melbourne.
Perdana menteri perteme untuk federasi yang baru lahir ini adalah Edmund
Barton. Melbourne sementara menjadi tempat kedudukan pemerintahan federal
sampai kemudian dipindahkan ke Canberra pada tahun 1927.
E.
Sistem
Pemerintahan
Commonwealth of Australia terdiri dari enam bagian. Sebagaimana telah di
utarakan di muka, konvensi federal tahun 1897 memilih sistem pemerintahan yang
mirip dengan Amerika Serikat. Kekuasaan mana yang diserahkan kepada pemerintah
sentral ( federal) di tetapkan secara tegas, dan sisanya berada pada Negara
bagian atau state. Dengan demikian di Australia terdapat dua susunan
pemerintahan, yaitu pemerintahan sentral atau pemerintahan federal dan pemerintahan
Negara bagian.
Sistem
pemerintahan federal dalam garis besar dapat dideskripsikan sebagai berikut :
·
Commonwealth
of Australia di dasarkan pada konstitusi tertulia yang hanya bisa diubah
melalui referendum.
·
Kepala
Negara, yang resminya memegang kedaulatan atas Australia adalah Gubernur
Jendral sebagai wakil raja/ratu Inggris. Dalam praktek pemerintahan
sehari-hari, gubernur jendral hanya sebagai lambing, karena pemerintahan
sehari-hari di pimpin oleh perdana menteri.
·
Parlemen
terdiri dari dua badan, senate dan house of refresentatives. Senat merupakan
wakil Negara-negara bagian.
·
Untuk
memimpin pemerintahan, gubernur jendral mengundang orang yang secara mayoritas
mendapat dukungan dari house of representatives, untuk diangkat menjadi perdana
menteri.
·
Perdana
menteri yang harus seorang anggota house of representatives memilih
menteri-menteri yang juga harus anggota house of representetives atau senate.
·
Perdana
menteri dan cabinet menyelenggarakan pemerintahan sehari-hari, membuat
keputusan politik dan melaksanakanya, dan juga mempersiapkan rancangan
undang-undang untuk di ajukan kepada parlemen.
·
Suatu
rancangan harus didiskusikan dengan senate dan house of representatives. Suatu
undang-undang harus di setujui oleh kedua badan perlemen tersebut dan di tanda
tangani oleh Gubernur Jenderal.
·
Gubernur
jenderal berhak untuk memberhentikan perdana menteri walaupun mendapat dukungan
dari mayoritas house of representatives, lalu mengangkat perdana menteri yang
baru.
·
Pemerintahan
di Negara bagian, nampaknya di susun meniru sistem yang berlaku di Inggris .
·
Tiap
Negara bagian di kepalai oleh gubernur yang mewakili gubaernur Jenderal.
·
Parlemen
di Negara-negara bagian terdiri dari dua badan kecuali di queensland hanya
terdiri dari satu badan
·
Kepala
pemerintahan di Negara bagian di sebut premier yang dalam bahasa Indonesia juga
diterjemahkan perdana menteri
Bidang-bidang
yang menjadi tanggung jawab, pemerintah Negara bagian :
a. Pendidikan, meliputi oendidiakn
dasar, menengah, serta pendidikan guru
b. pembinaan hukum dan ketertiban
masyarakat
c. pembanguna, yang meliputi penjualan
tanah dan proyek-proyek bangunan
d. Pemeliharaan dan perlindungan
lingkungan hidup
e. Penyediaan jasa listrik, gas, air,
dan sanitasi
f. Perumahan rakyat
g. Kesehatan, termasuk penyediaan rumah
sakit dan perawatan
h. Transportasi local
F.
Partai
Politik
Di
Australia hanya ada tiga partai utama, yaitu Partai Buruh Australia, Partai
Liberal, dan partai country. Partai liberal dan partai country biasanya sling
mendukung dan bergabung atau berkoalisi menghadapi partai Buruh , karena itu
dalam berbagai literatur, keduanya disebut Non-Labor atau Non-Labor Coalition.
Ketiga
partai menitik beratkan dukunganya pada system pemerintahan yang didasarkan
pada pemilihan biasa secara rahasia. Berkaitan de3nga usaha masing-masing untuk
memperoleh kekuasaan, kedua pihak. Partai Buruh dan koalisi liberal-country,
sering menuduh pihak lain berbuat di luar system parlemen untuk mencapai
tujuannya.
Demikianlah ketiga partai politik itu silih berganti memegang pemerintahan.
Kemenangan salah satu partai politik dalam pemilihannya, tidak hanya ditentukan
oleh anggotanya akan tetapi sering kali ditentukan oleh para pemilih yang
terkenal dengan sebutan floating voter. Mereka ini menentukan pilihan setelah
mengetahui lewat kampanye, program partai man yang cocok dengan kepentingannya.
Dengan kata lain bahwa partai mana yang berhasil meraih kelompok floating voter
ini kemungkinan dapat memenangkan pemilihan.
Pada
tahun 1954, dalam tubuh partai Buruh terjadi perpecahan sehingga lahir partai
buruh demokratis. Partai ini di bentuk sebagai partai yang anti komunis, dan
menarik anggota-anggotanya dari kelompok indutri. Partai ini yakin nagwa partai
buruh Australia sudah disusupi oleh paham dan orang-orang komunis yang menyebabbkan
partai tersebut terlalu radikal untuk ukuran Australia. Partai buruh demokratis
ini mampu bertahan selam 24 tahun : tahun 1978 partai ini dinyatakan bubar.
Pada
tahun 1977 suatu partai baru lahir lagi di Australia. Namanya adalah partai
Demokrat Australia. Partai ini didirikan oleh pendukung-pendukung Partai Buruh
dan partai Liberal yang merasa yakin mempunyai sudut pandang yang sangat dekat,
dank arena itu bersatu membentuk satu partai.
G.
Kepercayaan
kaum aborigin akan suatu benua yang abadi
Kaum
Aborigin di Australia diperkirakan tiba di sini dengan perahu dari Asia
Tenggara pada saat Abad Es terakhir, yaitu setidaknya 50.000 tahun yang lampau.
Di masa penjelajahan dan bermukimnya bangsa Eropa, sekitar satu juta orang
Aborigin telah tinggal di benua ini sebagai pemburu dan pengumpul makanan.
Mereka terbagi dalam 300 klan dan berbicara dalam 250 bahasa dan 700 dialek.
Setiap klan mempunyai hubungan spiritual dengan tanah tertentu, tapi juga
berkelana jauh untuk berdagang, mencari air dan hasil bumi musiman, serta untuk
mengadakan ritual dan pertemuan totemik.
Meskipun
tanah air mereka sangat beragam – mulai dari gurun pedalaman dan hutan hujan
tropis sampai pegunungan bersalju – semua orang Aborigin memiliki kepercayaan
yang sama mengenai “Dreamtime” atau “Masa Impian”, sebuah alam magis yang
abadi. Menurut mitos kaum Aborigin, para leluhur roh totem membentuk seluruh
aspek kehidupan saat Masa Impian penciptaan dunia. Para leluhur roh ini
senantiasa menghubungkan fenomena alam, dan juga masa lalu, masa kini dan masa
depan, melalui semua aspek budaya Aborigin.
BAB
II
Tokoh-Tokoh
Penting Penemu Australia
1.
Willem
Jansz.
Benua Australia terletak di belahan
bumi paling selatan. Ia bertetangga dengan benua Asia. Jika didasarkan pada
ukurannya, maka Australia merupakan benua dengan cakupan wilayah yang paling
kecil. Dan apabila didasarkan pada urutan penemuannya, Australia digolongkan
sebagai benua termuda sebab memang ia merupakan benua yang ditemukan paling
akhir. Lantas, siapakah tokoh yang pertama kali menjejakkan kakinya di tanah
kangguru tersebut? Dunia mengakui nama Willem Janszoon (1570-1630) sebagai
tokoh penemu Australia. Meskipun pada faktanya, nelayan dari Nusantara
sudah berkunjung secara sporadis ke Australia jauh lebih dulu ketimbang Willem
Jansz.
a. Siapa Willem Jansz?
Pria ini berkebangsaan Belanda. Ia seorang gubernur kolonial dan seorang ahli navigasi yang handal. Willem Jansz sendiri dipekerjakan oleh Kerajaan Belanda. Ia bahkan pernah bekerja sebagai gubernur Benteng Henricus yang terletak di Pulau Solor.Karir politik Willem Jansz ini cukup gemilang sebab ia juga pernah ditunjuk sebagai Dewan India. Ia juga pernah bertugas sebagai laksamana pelayaran untuk dewan Pertahanan Belanda. Bahkan pada tahun 1619, berkat jasanya, ia dihadiahi emas yang setara dengan 1000 gulden.
Sebagai penemu Australia, riwayat Willem Jansz sebenarnya kurang lengkap sebab sejarah bahkan luput mengetahui di mana ia dilahirkan dan pada tahun kapan ia mangkat. Yang tercatat dengan jelas justru riwayat eksplorasinya dalam pelayaran di kapal bernama Duyfken. Penemuan Benua Australia sebenarnya bukan tujuan utama dari rombongan Willem Jansz. Tujuan mereka sebenarnya berlayar dari Banten menuju ke pantai barat dari Pulau Papua. Dalam rangkaian perjalanan tersebut, Willem kemudian melabuhkan kapalnya sejenak di sebuah sungai bernama Pennefather yang terletak di pesisir barat Tanjung York Queensland. Berlabuhnya kapal Willem inilah yang dicatat dunia sebagai kunjungan pertama diwilaya Australia.
Beranjak pada tahun berikutnya, Willem kembali mengunjungi Benua Australia yang kedia kali. Kabarnya ia tiba di pesisir Australia Barat. Pada kunjungan kedua inilah, Willem mulai mengelilingi wilayah Australia secara penuh. Perjalanan Willem ini tercatat dengan baik pada sebuah peta yang disimpan dengan rapi di Amsterdam.
Selama hidupnya, Willem Jansz banyak menghabiskan waktu di wilayah nusantara yang pada saat itu dikenal dengan nama Batavia. Ia tercatat kembali ke sana pada tahun 1627. Sekembalinya dari Batavia, ia kemudian memimpin ekspedisi menuju India. Perjalanan terakhir Willem tercatat pada tahun 1629 dimana ia berlayar kembali pulang ke Belanda. Saat itu ia dikabarkan berumur kurang lebih 60 tahun. Keinginannya untuk pensiun pun muncul seiring dengan fisiknya yang perlahan menurun. Sayangnya, masa-masa pensiun Willem ini luput dari catatan sejarah. Bahkan tahun dan kota dimana ia meninggal juga tidak diketahui. Penemu Australia itu kemudian dianggap meninggal di tahun 1630.
2.
Orang-orang
Eropa
Australia
merupakan Benua terkecil dan terakhir kali ditemukan di belahan bumi selatan.
Penemuan benua ini berdasarkan atas teori ahli ilmu benua Yunani, Ptolomeus
yang berbunyi Terra Australis Inqcocnita yang artinya tanah selatan yang belum
diketemukan. Untuk itu para pelaut Eropa berupaya menemukan benua tersebut.
Para tokoh penemu benua tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Tahun 1606 bangsa Belanda bernama Wlliem
Jansz singgah di kawasan Teluk Carpentaria.
b.
Tahun 1644 juga orang Belanda bernama
Abel Tasman menemukan Tasmania dan Selandia Baru.
c.
Tahun 1770, seorang bangsa Inggris
bernama James Cook menemukan Pantai timur Australia yang lebih subur dan
Selandia Baru yang terdiri dua pulau yang terdiri dua Pulau Utara dan Pulau
Selatan.
Itulah
penemu benua Australia berdasarkan versi dunia barat.
Australia
berasal dari kata australis yang dalam bahasa Latin berarti selatan. Negara ini
dalam ragam percakapan sering disebut sebagai Oz sejak awal abad ke-20.[C 5]
Aussie adalah istilah percakapan bagi "orang/bangsa Australia".
Legenda-legenda
tentang Terra Australis—"tanah asing di Selatan"—berasal dari zaman
Romawi dan merupakan tempat yang lumrah dalam geografi abad pertengahan,
meskipun tidak berdasarkan pada pengetahuan benua terdokumentasi manapun.
Temuan bangsa Eropa berikutnya, nama-nama untuk daratan luas Australia
seringkali dirujuk sebagai Terra Australis yang masyhur.
Penggunaan
terdini kata Australia yang terdokumenkan dalam bahasa Inggris adalah pada
tahun 1625 dalam "A note of Australia del EspÃritu Santo, yang ditulis
oleh Master Hakluyt" dan diterbitkan oleh Samuel Purchas dalam Hakluytus
Posthumus, sebuah kesalahan dari nama Spanyol asli Austrialia del EspÃritu
Santo untuk sebuah pulau di Vanuatu.[21] Bentuk kata sifat bahasa Belanda
Australische digunakan dalam buku berbahasa Belanda di Batavia (Jakarta) pada
tahun 1638, yang merujuk pada daratan yang baru saja ditemukan di selatan.[22]
Australia kemudian digunakan dalam terjemahan tahun 1693 dari Les Aventures de
Jacques Sadeur dans la Découverte et le Voyage de la Terre Australe, sebuah
novel Perancis tahun 1676 karya Gabriel de Foigny, di bawah nama pena Jacques
Sadeur.[23] Merujuk seluruh wilayah Pasifik Selatan, Alexander Dalrymple
menggunakannya dalam An Historical Collection of Voyages and Discoveries in the
South Pacific Ocean pada 1771. Di akhir abad ke-18, nama tersebut digunakan
untuk merujuk Australia secara lebih spesifik, dengan pakar botani George Shaw
dan Sir James Smith menulis "tanah yang luas, atau tepatnya benua,
Australia, Australasia, atau Belanda Baru" dalam bukunya dari tahun 1793
Zoology and Botany of New Holland,[24] dan James Wilson menyertakannya pada
sebuah diagram dari tahun 1799.[25]
Nama
Australia dipopularkan oleh penjelajah Matthew Flinders, yang memaksakannya
agar dapat diadopsi secara resmi sejak tahun 1804. Ketika menyiapkan manuskrip
dan diagramnya untuk sebuah karya dari tahun 1814, berjudul A Voyage to Terra
Australis, dia diikuti oleh rekannya, Sir Joseph Banks, untuk menggunakan
istilah Terra Australis karena istilah tersebut adalah yang paling merakyat.
Flinders melakukan hal itu, tetapi dia memberikan catatan kaki:
"Aku
mengizinkan diriku sendiri untuk melakukan sembarang inovasi terhadap istilah
asli, tampaknya ia akan berganti menjadi Australia; sebab lebih terasa nyaman
di telinga, dan ia adalah perpaduan nama-nama bagian bumi lain yang sama
hebatnya."[26]
Inilah
satu-satunya kemunculan kata Australia di dalam naskah itu; tetapi dalam
Lampiran III, General remarks, geographical and systematical, on the botany of
Terra Australis karya Robert Brown, Brown menggunakan bentuk kata sifat
Australian di dalam makalah itu,[27]—penggunaan yang pertama dikenal dalam
bentuk itu.[28] Meskipun konsepsi yang merakyat, buku tersebut tidak bersifat
instrumental dalam pengadopsian nama itu: nama itu secara bertahap mulai dapat
diterima selama sepuluh tahun berikutnya.[29] Lachlan Macquarie, seorang
Gubernur New South Wales, menggunakan kata ini dalam surat-suratnya yang
dikirimkan ke Inggris, dan pada 12 Desember 1817 Macquarie mengatakan kepada
Kantor Kolonial bahwa kata itu diadopsi secara resmi.[30] Pada 1824, Angkatan
Laut Inggris setuju bahwa benua itu secara resmi akan disebut sebagai Australia
3.
Kapten
James cook
Sejarah ternyata memang tak
selamanya benar. Baru-baru ini sejarah tentang siapa orang pertama yang
menemukan benua Australia terkuak. Apa yang diyakini orang bahwa penemu benua
Australia yang pertama adalah Kapten James Cook, seorang ahli ilmu bumi dan
navigator asal Inggris, ternyata salah.
Sebab, Kapten James Cook yang
dianggap menemukan benua kanguru ini tercatat mendarat di Botani Bay atau
sekarang jadi Sidney Harbour pada tahun 1770. Sedangkan dari fakta terbaru
ditemukan bahwa yang pertama mendarat di sana adalah pelaut Portugal bernama
Christopher de Mendonca pada tahun 1522. Hal ini terungkap dari dokumen yang
ditemukan di koleksi perpustakaan Los Angeles Amerika.
Penempatan manusia di Australia
diduga berawal pada 42.000 sampai 48.000 tahun lalu,[32] mungkin dengan
perpindahan manusia melalui jembatan tanah dan penyeberangan-laut jarak dekat
dari kawasan yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara. Para penghuni perdana ini
mungkin moyang dari penduduk asli Australia modern. Pada masa pendudukan Eropa
di akhir abad ke-18, sebagian besar penduduk asli Australia mempertahankan
hidupnya dengan cara memburu, dengan tradisi lisan dan nilai-nilai kerohanian
yang kompleks berdasarkan penghormatan atas tanah air dan sebuah kepercayaan
zaman impian. Penghuni Kepulauan Selat Torres pada awalnya merupakan pekebun
dan pemburu-pengumpul.[33]
Letnan James Cook memetakan pantai
Timur Australia di HM Bark Endeavour mendakwakan tanahnya untuk Inggris pada
tahun 1770. Replika ini dibuat di Fremantle, Australia Barat pada tahun 1988
untuk ulang tahun yg ke-200 Australia.
Setelah kunjungan sporadis oleh para
nelayan dari Nusantara,[34] orang Eropa pertama yang melihat daratan utama Australia,
sekaligus menjadi orang Eropa pertama yang menjejakkan kaki di benua Australia
adalah seorang mualim Belanda, Willem Janszoon. Dia melihat pantai Semenanjung
Tanjung York pada tanggal yang tak diketahui pada awal tahun 1606, dan
menjejakkan kakinya untuk kali pertama pada 26 Februari di Sungai Pennefather
di pantai barat Tanjung York, dekat sebuat tempat yang kini menjadi kota
Weipa.[35] Bangsa Belanda mengaku bahwa seluruh seluruh pantai barat dan utara
"Belanda Baru" pada abad ke-17, tetapi tidak mengupayakan
pendudukan.[35] William Dampier, seorang penjelajah Inggris mendarat di pantai
barat-laut Australia pada 1688 dan melakukannya lagi pada 1699 di tengah
perjalanan pulangnya. Pada 1770, James Cook berlayar dan membuat peta di
sepanjang pantai timur Australia, yang kemudian ia namai sebagai New South
Wales dan diaku sebagai milik Britania.[36] Replika kejadian ini lalu didirikan
di Fremantle, Australia Barat pada tahun 1988 sebagai peringatan ulang tahun
Australia yang ke-200. Temuan Cook menyiapkan jalan untuk pelaksanaan sebuah
koloni mahkota baru. Koloni Mahkota New South Wales dibentuk pada 26 Januari
1788, ketika Kapten Arthur Phillip memimpin rombongan First Fleet ke Port
Jackson.[37] Tanggal itu menjadi hari nasional Australia, Hari Australia. Van
Diemen's Land, kini dikenali sebagai Tasmania, diduduki pada 1803 dan menjadi
koloni terpisah pada 1825.[38] Britania Raya secara resmi mengakui bagian barat
Australia sebagai miliknya pada 1828.[39] Ekspedisi ini telah menghasilkan
penemuan-penemuan penting yang menjadi rangsangan untuk mendirikan koloni bagi
para terhukum Inggris, sebagai ganti hilangnya koloni-koloni di Amerika (yang
merdeka saat itu).
Koloni-koloni terpisah dibentuk
sebagai pecahan dari New South Wales: Australia Selatan pada 1836, Victoria
pada 1851, dan Queensland pada 1859.[40] Teritorial Utara dibentuk pada 1911
ketika ia memisahkan diri dari Australia Selatan.[41] Australia Selatan
dibentuk sebagai "provinsi bebas"—sebab ia tidak pernah menjadi
koloni tahanan.[42] Victoria dan Australia Barat juga dibentuk sebagai
"provinsi bebas", tetapi kemudian menerima tahanan yang
dikirim.[43][44] Sebuah kampanye oleh pemukim New South Wales memicu
berakhirnya pengangkutan tahanan ke koloni itu; kapal laut tahanan terakhir tiba
pada tahun 1848.[45] Port Arthur, Tasmania adalah penjara terbesar Australia
untuk menampung tahanan kiriman.
Penduduk asli Australia diduga
sebanyak 350.000 jiwa ketika orang Eropa mulai melakukan pendudukan,[46]
menurun drastis selama 150 tahun setelah awal pendudukan, terutama disebabkan
oleh penyakit infeksi.[47] "Generasi yang terampas" (penghilangan
anak-anak Aborigin dari keluarga mereka), di mana sejarawan seperti Henry
Reynolds memandangnya sebagai genosida,[48] juga berperan bagi menyusutnya
populasi penduduk asli.[49] Tafsiran sedemikian tentang sejarah Aborigin masih
dipertentangkan oleh komentator kolot seperti mantan Perdana Menteri John
Howard dibesar-besarkan atau dibuat-buat untuk kepentingan politik dan ideologi
tertentu.[50] Perdebatan ini dikenal di Australia sebagai perang sejarah.[51]
Pemerintah Federal meraih kekuasaan untuk membuat undang-undang yang
menghormati Aborigin setelah diselenggarakannya Referendum Australia 1967
tentang Aborigin.[52] Kepemilikan tradisional atas tanah—gelar aborigin—tidak
diakui sampai tahun 1992, ketika Mahkamah Agung pada kasus Mabo versus
Queensland (Nomor 2) membatalkan gagasan Australia sebagai terra nullius
("tanah tak bertuan") sebelum pendudukan oleh orang Eropa.[53]
Perburuan emas bermula di Australia
pada awal dasawarsa 1850-an,[54] dan Pemberontakan Eureka melawan bea perizinan
pertambangan pada 1854 adalah ungkapan paling awal ketidaktaatan sipil.[55]
Antara tahun 1855 dan 1890, enam koloni masing-masing memperoleh status sebagai
pemerintah tanggung jawab, yang mengelola sebagian besar urusan mereka
masing-masing tetapi masih menjadi bagian dari Imperium Britania.[56] Kantor
Kolonial di London masih mempertahankan kendalinya untuk beberapa urusan, yaitu
urusan luar negeri,[57] pertahanan,[58] dan pengapalan internasional.
Last Post diperdengarkan di dalam
upacara Hari ANZAC di Port Melbourne, Victoria. Upacara serupa dilakukan di
sebagian besar pinggiran kota dan kota-kota kecil.Pada 1 Januari 1901 federasi
enam koloni dibentuk setelah satu dasawarsa perencanaan, konsultasi, dan
pemungutan suara.[59] Persemakmuran Australia dibentuk dan ia menjadi dominion
Imperium Britania pada 1907. Wilayah Ibu Kota Federal (kemudian diubah menjadi
Wilayah Ibu Kota Australia) dibentuk pada tahun 1911 sebagai lokasi bagi ibu
kota federal masa depan, Canberra. Melbourne pernah menjadi pusat pemerintahan
sejak tahun 1901 sampai 1927 ketika Canberra dibangun.[60] Hak dan tanggung
jawab pengelolaan Teritorial Utara dialihkan dari pemerintah Australia Selatan
kepada parlemen federal pada tahun 1911.[61] Pada tahun 1914, Australia
menggabungi Britania pada Perang Dunia I, dengan dukungan dari Partai Liberal
yang demisioner dan Partai Buruh yang baru memulai tugasnya.[62] Bangsa
Australia turut serta dalam banyak perang besar, misalnya dalam Barisan
Barat.[63] Dari 416.000 yang ditugaskan, kira-kira 60.000 terbunuh dan 152.000
luka-luka.[64] Banyak orang Australia menganggap kekalahan Korps Tentara
Australia dan Selandia Baru (ANZAC) dalam Gallipoli sebagai kelahiran
bangsa—aksi militer besar pertama.[65][66] Kampanye Jalur Kokoda dipandang oleh
banyak pihak sebagai analogi bangsa-terhadap apa yang terjadi dalam Perang
Dunia II.[67]
Undang-Undang Westminster 1931
Britania secara resmi mengakhiri sebagian besar hubungan konstitusional antara
Australia dan Britania. Australia mengadopsinya pada 1942,[68] tetapi kembali
lagi pada tahun 1939 untuk mengonfirmasi kesahihan legislasi yang disahkan oleh
Parlemen Australia pada Perang Dunia II.[69][70] Kekagetan atas kekalahan
Britania di Asia pada tahun 1942 dan ancaman serbuan Jepang menyebabkan
Australia melirik Amerika Serikat sebagai sekutu dan pelindung baru.[71] Sejak
tahun 1951, Australia menjadi sekutu militer resmi Amerika Serikat, di bawah
traktat ANZUS.[72] Setelah Perang Dunia II Australia menggalakkan imigrasi dari
Eropa. Sejak dasawarsa 1970-an dan penghapusan Kebijakan Australia Putih,
imigrasi dari Asia dan kawasan lain juga digalakkan.[73] Hasilnya, demografi,
budaya, dan citra-diri Australia bergeser.[74] Ikatan konstitusional terakhir
antara Australia dan Britania Raya diputus dengan disetujuinya Undang-Undang
Australia Tahun 1986, mengakhiri semua peran Britania dalam pemerintahan
negara-negara bagian Australia, dan menutup opsi peradilan banding bagi dewan
penasehat di London.[75] Dalam sebuah referendum tahun 1999, 55% pemberi suara
dan majoritas di tiap-tiap negara bagian menolak usulan menjadi republik dengan
presiden yang dipilih oleh dua per tiga suara dari masing-masing kamar dalam
Parlemen Australia. Sejak pemilihan Pemerintah Whitlam pada 1972,[76] terdapat
fokus yang menguat dalam hal kebijakan luar negeri mengenai hubungan dengan
negara-negara Lingkar Pasifik, seraya memelihara ikatan dekat dengan sekutu dan
rekan dagang klasik Australia.
BAB III
Perkembangan Awal
Kehidupan Masyarakat
1.
Penduduk
Asli Australia
Siapakah pendududk asli australia,
dari manakah mereka berasal, bagaimanakah kehidupan mereka selanjutnya setelah
kedatangan orang-orang kulit putih ke australia? Pertanyaan-pertanyaan itu
tampaknya menarik dikaji. Kita sering mendengar canberra. Canberra adalah
ibukota australia ternyata berasal dari bahasa penduduk asli australia yang
dalam bahsa inggris berarti “a meeting place”. Oleh Elkin (1956) penduduk asli
Australia ini dimasukan pada ras
Australoid. Secara fisik as ini memiliki cirri: kulit berwarna coklat, rambut
ikal Australia ternyata berasal dari bahasa penduduk asli Australia yang dalam
bahasa Inggris berarti “a meeting place”. Oleh Elkin (1956) penduduk asli
Australia ini dimasukan pada ras
Australoid. Secara fisik as ini memiliki cirri: kulit berwarna coklat, rambut
ikal bergelombang, muka dan tumbuh ditumbuhi oleh bulu-bulu yang lebat, dahi
sempit atau mundur, rongga mata dalam, alis mata menonjol, rahang menonjol,
mulut besar, tulan tengkorak tebal, tinggi badan rata-rata adalah
5 kaki dan 5/6 inci. Ciri-ciri mereka tampaknya mirip dengan suku bangsa Toala
di Sulawesi, orang Sakai di Malaysia, orang Veddas di Srilangka, dan suku asli
India Selatan.
Masih menurut Elkin (1956) penduduk asli
Australia memasuki Australia dari arah utara. Diperkirakan pintu masuknya
adalah garis pantai utara, mulai dari Semannjung York di sebelah Timur sampai
pantai daerah Kimberley di sebelah barat. Sementara itu Shaw (1969) menjelaskan
bahwa kemungkinan mereka bergerak ke
arah Australia karena terdesak oleh bangsa yang lebih kuat. Dari daratan India
dan semenanjung Malaysia mereka bergerak ke arah selatan dan melalui
Indonesia (Laut Timor, Laut Arafuru, dan
Selat Tores) mereka selanjutnya masuk ke
Australia.
Kapan
mereka mulai datang ke Australia tidak dapat diketahui secara pasti. Ada yang
menyebutkan seribu atau beberapa ribu tahun yang lalu. Menurut Clark (1986)
berdasarkan tes karbon mereka diperkirakan sudah dari 30.000 tahun yang lalu.
Hal tersebut senada dengan pendapat Bereson dan Rosenbalt (1979). Sementara itu
dalam buku The Official Bicentennial Diary (1988). disebutkan mereka telah
datang sekitar 40.000 atau mungkin 70.000 tahun yang lalu. Terlepas dari kapan mereka datang ke
Australia, namun yang pasti mereka jauh awal datang dibandingkan orang-orang
kulit putih. Mereka sesungguhnya yang berhak disebut sebagai penemu dan
BAB IV
Bangsa Aborigin Di Australia
A.
Aborigin
Australia
Bangsa Aborigin adalah penduduk
asli/awal benua Australia dan kepulauan disekitarnya, termasuk juga mencakup
Tasmanian dan kepulauan selat Torres. Kata aborigin dalam bahasa Inggris
mempunyai arti “penduduk asli/penduduk pribumi”, dan mulai digunakan sejak abad
ke-17 untuk mengacu kepada penduduk asli Australia saat itu. Saat ini belum ada
teori yang jelas atau berterima tentang asal ras bangsa aborigin Australia.
Meskipun mereka bermigrasi ke Australia melalui Asia Tenggara, namun tidak ada keterkaitan dengan populasi
suku-bangsa di Asia, dan juga dengan penduduk kepulauan yang berdekatan,
seperti Melanesia dan Polinesia.
Anda dapat melihat seni dan tarian
kontemporer Aborigin di kota-kota Australia.
Atau kunjungi daerah pedalaman dan dengarkan mitos penciptaan Dreamtime
dengan ditemani api unggun. Jalan-jalan
di hutan semak, snorkeling, berbagi makanan khas hutan semak atau belajar
membuat tombak dan menangkap ikan dengan cara tradisional. Orang-orang Aborigin akan membantu Anda
memahami tanah purba ini, beserta spiritualitas dan keajaibannya.
Salah satu budaya yang terkenal dari
suku Aborigin adalah senjata berburu yang sering mereka gunakan, yaitu
Boomerang. Senjata ini sangatlah unik karena setelah dilempar jauh,dapat
kembali lagi, senjata ini sering digunakan untuk berburu di hutan maupun padang
savannah. Dalam kehidupan sehari-hari suku Aborigin memang di habiskan untuk
berburu binatang liar seperti Kanguru (binatang khas Australia), selain
menggunakan Boomerang mereka juga menggunakan senjata-senjata tradisional
seperti tombak dan panah.
Di saat musim dingin suku Aborigin
menggunakan pakaian yang terbuat dari kulit kanguru. Bagi orang-orang Aborigin
yang masih hidup secara tradisional, mereka tidak pernah mengenal bercocok
tanam dan memelihara ternak, itulah sebabnya kelompok mereka tidak pernah pergi
jauh dari sumber air maupun sungai. Tempat tinggalnya pun masih bersifat
nomanden atau berpindah-pindah, rumah yang dibuatnya pun sangat sederhana dan
hanya terbuat dari ranting-ranting pohon dan daun-daun yang di susun.
Dalam kehidupan bersosial antar suku,
sebuah kelompok Aborigin diketuai oleh seorang pemimpin suku, ketua suku
tersebut juga merangkap jabatan sebagai dukun atau tabib, dan turut memimpin
dalam ritual-ritual adat maupun acara perkawinan.
Suku
Aborigin sendiri terbagi atas banyak kelompok menurut wilayah yang mereka
tinggali, diantaranya adalah Aborigin Bama di wilayah Queensland, Aborigin
Koori di wilayah New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri di wilayah
Queensland selatan, Aborigin Noongar di wilayah selatan bagian Australia barat,
Aborigin Nunga di wilayah Australia selatan, Aborigin Anangu di wilayah dekat
perbatasan Australia selatan dan barat, serta Aborigin Palawah yang tinggal di
pulau Tasmania. Komunitas Aborigin terbanyak ialah Aborigin Anangu yang
memiliki populasi 32,5% dari seluruh orang Aborigin di Australia, namun jika
dihitung keseluruhan dengan penduduk Australia suku Aborigin hanya berjumlah
517.000 jiwa dan jika di persentasi hanya 2,3%.
Sempat
terjadi diskriminasi dari orang-orang Eropa terhadap suku Aborogin, bahkan suku
Aborigin kerapkali dianggap sebagai Fauna/hewan, namun diskriminasi tersebut
saat ini berangsur-angur melunak, dan salah satu strategi politik untuk
permasalahan Aborigin adalah dengan proses Asimilasi antara orang kulit putih
dan kulit hitam Suku Aborigin. Perkawinan campur ini banyak membuat anak-anak
mereka menjadi tidak lagi berkulit hitam, bahkan untuk generasi-generasi
berikutnya semakin putih sama dengan orang Eropa.
Dalam
kehidupan bersosial antar suku, sebuah kelompok Aborigin diketuai oleh seorang
pemimpin suku, ketua suku tersebut juga merangkap jabatan sebagai dukun atau
tabib, dan turut memimpin dalam ritual-ritual adat maupun acara perkawinan.
Suku
Aborigin sendiri terbagi atas banyak kelompok menurut wilayah yang mereka
tinggali, diantaranya adalah Aborigin Bama di wilayah Queensland, Aborigin
Koori di wilayah New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri di wilayah
Queensland selatan, Aborigin Noongar di wilayah selatan bagian Australia barat,
Aborigin Nunga di wilayah Australia selatan, Aborigin Anangu di wilayah dekat
perbatasan Australia selatan dan barat, serta Aborigin Palawah yang tinggal di
pulau Tasmania. Komunitas Aborigin terbanyak ialah Aborigin Anangu yang
memiliki populasi 32,5% dari seluruh orang Aborigin di Australia, namun jika
dihitung keseluruhan dengan penduduk Australia suku Aborigin hanya berjumlah
517.000 jiwa dan jika di persentasi hanya 2,3%.
Sempat
terjadi diskriminasi dari orang-orang Eropa terhadap suku Aborogin, bahkan suku
Aborigin kerapkali dianggap sebagai Fauna/hewan, namun diskriminasi tersebut
saat ini berangsur-angur melunak, dan salah satu strategi politik untuk
permasalahan Aborigin adalah dengan proses Asimilasi antara orang kulit putih
dan kulit hitam Suku Aborigin. Perkawinan campur ini banyak membuat anak-anak
mereka menjadi tidak lagi berkulit hitam, bahkan untuk generasi-generasi
berikutnya semakin putih sama dengan orang Eropa.
Tujuh tempat khusus di mana Anda
dapat berhubungan dengan Aborigin Australia
Ø Uluru,
NT
1. Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta,
Teritorial Utara
Kunjungi
Uluru dan Anda akan mengetahui mengapa batu raksasa dan tanah sekitarnya ini
mempunyai makna spiritual yang sangat besar bagi kaum Aborigin Anangu. Menurut mitos penciptaan mereka,
makhluk-makhluk nenek moyanglah yang membentuk Uluru, yang terletak di Red
Centre Australia , berbentuk seperti jantung berukuran raksasa yang tampak
muram . Pemandu Aborigin Anda akan
menceritakan kisah kuno ini sembari Anda berjalan mengelilingi dasar batu. Hanya dalam jarak 32 kilometer terdapat
sebuah tempat keramat lainnya – Kata Tjuta.
Hati siapa pun pasti terpesona oleh kubah-kubah bulat berwarna coklat
kemerahan yang curam ini, dengan luas lebih dari 3.500 hektar.
Ø Kimberley,
NT
2. Kimberley, Australia Barat
Dengan
cakrawala yang luas dan ngarai-ngarai kuno, wilayah Kimberley adalah salah satu
area alam bebas besar terakhir di dunia.
Di sini Anda akan menemukan gambar-gambar Wandjina yang dilukis di dalam
gua dan lukisan Gwion Gwion yang misterius.
Pelajari legenda “kubah sarang lebah” berwarna oranye dan hitam dari
Bungle Bungles, dan tinggallah di dalam komunitas Aborigin.
Ø Daintree
Rainforest, QLD
3. Daintree, Queensland
Dengan
usia lebih dari 135 juta tahun, Hutan Hujan Daintree kami yang mempesona, rumah
bagi suku Wujal Wujal, adalah hutan hujan tertua di dunia. Lintasi payung hijau
raksasa ini dan temukan burung-burung yang unik dan margasatwa lainnya, yang
banyak di antaranya tidak dapat ditemui di tempat lain di dunia.
Ø Coorong,
SA
4. Coorong, Australia Selatan
Menyatulah
dengan alam saat Anda menaiki kayak di sepanjang laguna dan perairan di
Coorong. Pemandu Ngarrindjeri Anda akan berkisah tentang makanan khas hutan
semak, obat-obatan tradisional dan kehidupan burung lokal yang luar biasa. Saat
malam tiba, Anda dapat mendengarkan cerita dan mencium aroma damper segar (roti
pedalaman) yang sangat lezat saat dikeluarkan dari bara api unggun.
Ø Gippsland,
VIC
5. Gippsland, Victoria
Temukan
sejarah Aborigin yang kaya di sepanjang pesisir Gippsland yang
berbukit-bukit. Jelajahi rimbunnya
pepohonan pakis, pantai-pantai berpasir dan hutan eukaliptus di tanah keramat
yang sekarang dikenal sebagai Taman Nasional Wilsons Promontory. Ikutilah jejak rute perdagangan kaum Aborigin
yang telah berusia 18.000 tahun.
Saksikan kaum Aborigin setempat membuat keranjang, tombak, perisai dan
kano dengan cara tradisional di Bairnsdale.
Atau temukan tempat Dreamtime menyentuh ngarai, hutan hujan dan aliran
air di Woolshed Creek.
Ø Sydney,
NSW
6. Tur budaya Sydney, New South Wales
Tengoklah
kehidupan penduduk asli Sydney dengan berlayar di pelabuhan atau mengikuti tur
jalan kaki. Anda dapat mempelajari
nama-nama kaum Aborigin dan arti tempat-tempat penting di Sydney sembari
berlayar di pelabuhan bersama pemandu Aborigin.
Kunjungi pahatan batu dan perkampungan kuno Aborigin, lalu mampir di
Clark Island untuk mendapat sambutan tradisional kaum Aborigin. Setelah turun dari perahu, Anda dapat
mencicipi makanan ala hutan semak dan mempelajari penggunaan tetumbuhan oleh
kaum Aborigin, di dalam tur jalan kaki melintasi Botanical Gardens yang rimbun
di tepi pelabuhan Sydney.
7. Bangarra Dance Company, Nasional
Jangan
lewatkan pertunjukan dari salah satu kelompok tari paling inovatif, tertua dan
sekaligus termuda di Australia. Bangarra
memadukan tradisi yang telah berusia 50.000 tahun dengan pengaruh tari
kontemporer dari seluruh dunia. Saksikan
bahasa tari Australia sejati ini di dalam teater utamanya di Sydney, atau di
panggung berbagai kota di seantero Australia.
BAB V
Dampak Asimilasi
di Australia
A.
Pengertian
Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran dua
kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga
membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi
perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi
meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan
memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi yaitu
semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa
juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi
diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan
kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang
lain.
Asimilasi dapat terbentuk apabila
terdapat tiga persyaratan berikut:
a. Terdapat
sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda
b. Terjadi
pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang
relatif lama
c. Kebudayaan
masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri
2.
Faktor
pendorong
Faktor-faktor umum yang mendorong
atau mempermudah terjadinya asimilasi antara lain:
•
Toleransi di antara sesama kelompok yang
berbeda kebudayaan
•
Kesempatan yang sama dalam bidang
ekonomi
•
Kesediaan menghormati dan menghargai
orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
•
Sikap terbuka dari golongan yang
berkuasa dalam masyarakat
•
Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
universal
•
Perkawinan antara kelompok yang berbeda
budaya
•
Mempunyai musuh yang sama dan meyakini
kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
3.
Faktor
penghalang
Faktor-faktor umum yang dapat
menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain:
•
Kelompok yang terisolasi atau terasing
(biasanya kelompok minoritas)
•
Kurangnya pengetahuan mengenai
kebudayaan baru yang dihadapi
•
Prasangka negatif terhadap pengaruh
kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi
lembaga-lembaga kemasyarakatan
•
Perasaan bahwa kebudayaan kelompok
tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan
ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan
kelompok lainnya
•
Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi
badan, warna kulit atau rambut
•
Perasaan yang kuat bahwa individu
terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan
•
Golongan minoritas mengalami gangguan
dari kelompok penguasa
•
Kisah pahit orang Aborigin adalah
lembaran kelam politik Australia. Kisah pahit itu bisa kita saksikan lewat
sejumlah film yang diputar dalam ”Australia on Screen 2011” atau Festival Film
Australia, pekan lalu di Jakarta. Mari kita tengok film Radiance yang
diproduksi tahun 1997. Film itu berkisah tentang tiga perempuan—kakak beradik—keturunan
Aborigin. Mereka tinggal terpisah dan masing-masing mempunyai kehidupan
sendiri.
•
Cressy (Deborah Mailman), si anak
tertua, adalah seorang penyanyi opera terkenal. Mae, anak kedua, seorang
perawat yang setia merawat sang ibu hingga meninggal. Nona, si bungsu, adalah
perempuan pemimpi yang jiwanya terombang-ambing dan kehilangan indentitas.
Kematian sang bunda memaksa ketiganya kembali berkumpul untuk menghadiri
upacara pemakaman. Setelah itu, mereka kembali ke rumah masa kecil. Buat Cressy
dan Mae, setiap bagian rumah itu memaksa mereka mengingat kembali kisah masa
lalu yang pahit.
•
Lewat pergulatan batin yang hebat,
Cressy dan Mae akhirnya membuka rahasia lama yang sudah lama dikubur
dalam-dalam. Mae, yang begitu dekat dengan sang bunda, ternyata membenci ibunya
karena sepanjang hidupnya dia merasa disia-siakan.
•
Sementara itu, Cressy, yang sejak kecil
dititipkan di panti asuhan, mengaku pernah diperkosa seorang kulit putih yang
menjadi pacar ibunya hingga hamil. Dan anak yang dia kandung adalah Nona.
Rahasia yang terbuka ini membuat perasaan ketiganya hancur. Nona ingin bunuh
diri karena kaget tiba-tiba harus memanggil mama pada Cressy. Cressy dan Mae
membakar rumah masa kecilnya untuk menghapus pengalaman pahit mereka.
•
Namun, pada akhirnya ketiganya menyadari
bagaimanapun mereka punya hubungan darah. Dan satu-satunya harta yang mereka
miliki adalah keluarga. Akhirnya, mereka berdamai dengan kemarahan mereka dan
masa lalu yang pahit.
•
Film karya Rachel Perkins, sutradara
berdarah Aborigin ini, di sana-sini mengungkap kisah pahit yang biasa dialami
orang Aborigin mulai perlakuan tanpa hormat hingga perampasan tanah oleh warga
kulit putih.
4.
Generasi
terampas
•
Kisah pahit Aborigin antara lain buah
dari kebijakan asimiliasi yang dilakukan ”pemerintah kulit putih” pada tahun
1910-an hingga 1970-an. Pada periode itu ratusan ribu anak Aborigin dirampas
dari orangtua dan komunitas mereka untuk diasuh di panti asuhan seperti yang
dialami Cressy.
•
Di sana mereka dilatih untuk menjadi
orang ”kulit putih” sambil melupakan identitasnya sebagai orang Aborigin.
Mereka inilah yang disebut stolen generations, generasi yang terampas. Setelah
puluhan tahun pasca kebijakan asimilasi itu, saling curiga dan prasangka rasial
di antara Aborigin dan kulit putih masih terjadi. Ini bisa kita tangkap dalam
film Jindabye (2006). Film ini berkisah tentang empat orang kulit putih yang
menemukan mayat seorang gadis Aborigin korban pemerkosaan.
•
Mereka tidak mau acara memancingnya
terganggu sehingga menunda melaporkan kejadian itu pada polisi hingga beberapa
hari. Keberadaan mayat itu akhirnya diketahui polisi. Kasus terungkap dan
keluarga korban marah besar atas sikap para pemancing yang tidak segera
melaporkan penemuan mayat, hanya karena mayat itu gadis Aborigin. Mereka
kemudian meneror keluarga keempat pemancing itu.
•
Claire, istri salah seorang pemancing,
berusaha meminta maaf pada keluarga Aborigin dan menggalang dana untuk
pemakaman korban. Namun, maksud baiknya malah ditanggapi berbeda. Dia diusir
orang-orang Aborigin yang telanjur berprasangka semua orang kulit putih jahat.
Di sisi lain, Claire dimusuhi orang kulit putih lainnya karena dianggap tidak
mendukung suaminya.
•
Dampak kebijakan ”asimilasi” itu memang
jadi kerikil dalam hubungan orang Aborigin dan kulit putih selama bertahun-tahun.
Untuk mengakhiri situasi ini, Pemerintah Australia, di masa pemerintahan PM
Kevin Rudd, pada tahun 2008 meminta maaf secara resmi dan terbuka kepada orang
Aborigin. Inilah permintaan maaf pertama kali kepada orang Aborigin.
Selanjutnya, semangat rekonsiliasi pun digulirkan.
•
Semangat rekonsiliasi ini bisa kita
tangkap dalam film Bran Nue Dae (baca: brand new day) yang diputar sebagai film
pembuka ”Australia on Screen.” Film yang dirilis di Australia tahun 2010 itu
bercerita tentang persahabatan orang Aborigin dan kulit putih.
•
Robyn Kershaw, yang memproduksi Bran Nue
Dae bersama Graeme Isaac, mengatakan, film ini ingin menunjukkan bahwa hubungan
orang Aborigin dan kulit putih tidak selamanya buruk. ”Banyak sisi baik dalam
hubungan keduanya. Soal rasisme itu tidak hanya terjadi di Australia,” ujarnya.
•
Ketiga film yang berkisah tentang
Aborigin di festival ini adalah pengakuan jujur atas lembaran hitam dalam
sejarah bangsa Australia. Mengakui dengan jujur kesalahan masa lalu dan
melakukan rekonsiliasi memerlukan memang kebesaran jiwa. (Umi Kulsum, Litbang)
BAB VI
Konflik Tasmania Dan Genosida Di
Australia
A.
Genosida
Genosida atau genosid adalah sebuah
pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau
kelompok dengan maksud memusnahkan (membuat punah) bangsa tersebut. Kata ini
pertama kali digunakan oleh seorang ahli hukum Polandia, Raphael Lemkin, pada
tahun 1944 dalam bukunya Axis Rule in Occupied Europe yang diterbitkan di
Amerika Serikat. Kata ini diambil dari bahasa Yunani γÎνος genos ('ras',
'bangsa' atau 'rakyat') dan bahasa Latin caedere ('pembunuhan').
Genosida merupakan satu dari empat
pelanggaran HAM berat yang berada dalam yurisdiksi International Criminal
Court. Pelanggaran HAM berat lainnya ialah kejahatan terhadap kemanusiaan,
kejahatan perang, dan kejahatan Agresi.
Menurut Statuta Roma dan
Undang-Undang no. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, genosida ialah
Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan
seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama
dengan cara membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau
mental yang berat terhadap anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan
kelompok yang menciptakan kemusnahan secara fisik sebagian atau seluruhnya;
melakukan tindakan mencegah kelahiran dalam kelompok; memindahkan secara paksa
anak-anak dalam kelompok ke kelompok lain.[1]
Ada pula istilah genosida budaya
yang berarti pembunuhan peradaban dengan melarang penggunaan bahasa dari suatu
kelompok atau suku, mengubah atau menghancurkan sejarahnya atau menghancurkan
simbol-simbol peradabannya.
Contoh
genosida
•
Pembantaian bangsa Kanaan oleh bangsa
Yahudi pada milenium pertama sebelum Masehi.
•
Pembantaian bangsa Helvetia oleh Julius
Caesar pada abad ke-1 SM.
•
Pembantaian suku bangsa Keltik oleh
bangsa Anglo-Saxon di Britania dan Irlandia sejak abad ke-7.
•
Pembantaian bangsa-bangsa Indian di
benua Amerika oleh para penjajah Eropa semenjak tahun 1492.
•
Pembantaian bangsa Aborijin Australia
oleh Britania Raya semenjak tahun 1788.
•
Pembantaian Bangsa Armenia oleh beberapa
kelompok Turki pada akhir Perang Dunia I.
•
Pembantaian Orang Yahudi, orang Gipsi
(Sinti dan Roma) dan suku bangsa Slavia oleh kaum Nazi Jerman pada Perang Dunia
II.
•
Pembantaian suku bangsa Jerman di Eropa
Timur pada akhir Perang Dunia II oleh suku-suku bangsa Ceko, Polandia dan Uni
Soviet di sebelah timur garis perbatasan Oder-Neisse.
•
Pembantaian lebih dari dua juta jiwa
rakyat oleh rezim Khmer Merah pada akhir tahun 1970-an.
•
Pembantaian bangsa Kurdi oleh rezim
Saddam Hussein Irak pada tahun 1980-an.
•
EfraÃn Rios Montt, diktator Guatemala
dari 1982 sampai 1983 telah membunuh 75.000 Indian Maya.
•
Pembantaian Rwanda, pembantaian suku
Hutu dan Tutsi di Rwanda pada tahun 1994 oleh terutama kaum Hutu.
•
Pembantaian suku bangsa Bosnia dan
Kroasia di Yugoslavia oleh Serbia antara 1991 - 1996. Salah satunya adalah
Pembantaian Srebrenica, kasus pertama di Eropa yang dinyatakan genosida oleh
suatu keputusan hukum. [2]
•
Pembantaian kaum berkulit hitam di
Darfur oleh milisi Janjaweed di Sudan pada 2004.[3]
•
onflik di Bosnia- Herzegovina yang
berlangsung selama April 1992-November 1995, merupakan sebuah bentuk
pembersihan etnis yang paling pahit pasca Perang Dunia II di Eropa, yang
melibatkan Negara-negara seperti Bosnia, Serbia, dan Yugoslavia. Sekitar 8000
muslim di Bosnia terbunuh pada pembersihan etnis tersebut, dimana Pasukan
tentara Serbia bertanggungjawab atas pemusnahan massal ini, walaupun pihak
Serbia menganggap hal ini hanyalah perang saudara di wilayah Balkan, bukan
merupakan bentuk agresi apapun atas Bosnia. Perang yang berakhir dengan
pemusnhan massal ini dianggap merupakan pertanggungjawaban para pemimpinnya
yaitu Radovan Karadzic dan Ratko Mladic .
•
Kasus ini telah sampai di meja putusan
Internasional Court Justice (ICJ) namun menurut pengamatan ICJ, Serbia tidak
bertanggungjawab atas pemusnahan massal ini, serta tuntutan Bosnia agar Serbia
bertanggungjawab menganti rugi kepada para muslim korban di desa-desa Bosnia
Timur tidak disetujui oleh pihak ICJ, ICJ hanya memutuskan bahwa Serbia
melakukan kealfaan dengan membiarkan terjadinya genosida di daerah negaranya
sendiri.
•
Walaupun hingga kini belum terdapat
kejelasan atas kasus ini namun ICJ telah menemukan beberapa bukti yaitu :
pembunuhan benar-benar terjadi secara massif di kamp-kamp konsentrasi di
wilayah yang terjadi konflik, serta tidak hanya pembunuhan massal saja yang
terjadi namun juga pemerkosaan, serta pencacatan fisik secara sengaja, namun
hal ICJ belum menemukan bukti kuat kejadian ini terjadi atas dasar keinginan
Serbia untuk menghilangkan etnis Muslim Bosnia.
•
Peristiwa Genosida ini tidak hanya
terjadi pada konflik Balkan di Srebenica saja namun juga pembantaian etnis yang
terjadi di Jerman yang dikenal dengan nama Holocaust pada masa pemerintahan
Hitler dan NAZY. Peristiwa ini pun hingga saat ini masih kasat mata, walaupun
telah jelas ditemukan kamp-kamp konsentrasi di pegunungan antara jerman dan
Perancis, namun pelaku dari pembunuhan etnis Yahudi ini tidak dapat diberatkan
siapa pelakunya.
•
Selain di Bosnia dan Jerman pembunuhan
massal pun erjadi di perbtasan Palestina dan Israel yaitu Gaza. Dimana konflik
perebutan wilayah menyebabkan ribuan orang mati. Disinyalir Israel melakukan
pembunuhan bagi muslim Palestina di sekitar Gaza dan yang berada di Israel.
Pemboman yang menewaskan wanita dan anak-anak yang dilakukan oleh Israel kepada
Palestina merupakan tindakan yang sangat kejam.
•
Genosida merupakan sebuah pembunuhan
besar-besaran terhadap suatu etnis kelompok agama, atau kelompok ras tertentu
dengan maksud untuk memusnahkan etnis tersebut. Genosida merupakan suatu
pelanggaran HAM berat yang berada dibawah yuridiksi International Criminal
Court. Peristiwa Genosida ini sudah sering terjadi dsetiap kawasan yang
diperebutkan dan menimbulkan konflik. Selain Genosida yang terjadi di Bosnia,
Jerman serta Palestina, Genosida pun terjadi hampir disetiap wilayah di dunia,
seperti : Pembantaian bangsa Aborijin Australia oleh Britania Raya pada tahun
1788, Pembantaian Bangsa Armenia oleh Kelompok Turki pada akhir Perang Dunia I,
Pembantaian Bangsa Kurdi oleh rezim Saddam Hussein Irak pada tahun 1980-an
serta masih banyak pembantaian-pembataian yang terjadi lainnya.
•
Genosida diipicu dari ketidaknyaman
suatu bangsa atas bangsa atau kelompok lainnya disuatu Negara. Kejadian ini
bisanya terjadi antara penduduk asli dengan pendatang yang akhirnya menjadi
konflik perebutan wilayah dan kekuasaan. Seperti yang terjadi di Jerman,
pembantaian tidak hanya mengarah kepada etnis Yahudi namun juga etnis Gypsi dan
etnis-etnis lainnya selain etnis Arya, karena etnis Arya menganggap tanah
Jerman tidak boleh tercemar oleh etnis lainnya yang hanya akan mengotori tanah
mereka.
•
Genosida apabila mengikuti zaman ke masa
kini, tentunya genosida akan diartikan pelarangan penggunaan bahasa nya sendiri
bagi suatu bangsa serta menghambat peradabannya, menghancurkan dan memusnahkan
simbol-simbol sejarahnya.
B.
Tasmania
Aborigin Tasmania (pengucapan bahasa
Inggris], nama Aborigin: Palawa) adalah penduduk asli negara bagian Tasmania,
Australia.Perkiraan populasi Aborigin Tasmania pada era kolonisasi Britania
tahun 1803 bervariasi antara 2000 hingga 8000, dengan rata-rata perkiraan 4000
hingga 5000 yang diterima secara luas. Pada pertengahan hingga akhir tahun
1830-an, jumlah mereka berkurang menjadi beberapa ratus. Beberapa sejarawan
menyatakan bahwa penyebab utama berkurangnya populasi Aborigin Tasmania adalah
konflik antara penetap dan Aborigin. Beberapa sejarawan lain menyatakan bahwa
Aborigin Tasmania telah digenosida. Sejarawan lainnya menyatakan bahwa penyebab
utama kehancuran Aborigin Tasmania adalah penyakit yang dibawa pendatang,
dengan kekerasan sebagai penyebab kedua.
usaha George Augustus Robinson, pada tahun
1833 sekitar 220 Aborigin Tasmania dipindah dengan jaminan mereka akan
dilindungi. Mereka dipindah ke Pulau Flinders, dimana penyakit yang dibawa
pendatang terus mengurangi jumlah mereka. Pada tahun 1847, 47 Aborigin
Australia di Flinders terakhir dipindah ke Oyster Cove, selatan Hobart. Salah
satu dari Palawa terakhir, perempuan yang bernama Trugernanner, meninggal pada
tahun 1876.
Semua bahasa asli Tasmania telah
hilang. Kini terdapat usaha merekonstruksi bahasa dari catatan yang ada.
Beberapa ribu orang yang tinggal di Tasmania dan tempat lain memiliki keturunan
Palawa, karena beberapa perempuan Palawa diculik dan diperdagangkan. Mereka
yang memiliki keturunan Palawa tidak memiliki kebudayaan Palawa tradisional.
BAB VII
Titik Balik
Masyarakat Aborigin di Australia
A. Titik Balik Masyarakat Aborijin
Sejak tahun 1960-an situasinya
berubah Orang Aborijin Australia mempunyai kewarganegaraan penuh. Pemerintah
Australia telah mulai berkonsultasi dengan masyarakat Aborijin mengenai
kebutuhan mereka. Gaji, pendidikan, perumahan, layanan kesehatan, dan layanan
kesejahteraan telah jauh dikembangkan. Namun, perbaikan ini tidak mengarah ke
perbaikan mutu kehidupan orang Aborijin agar mencapai standar yang sama dengan
orang Australia yang non-Aborijin.
a.
Rekonsiliasi
Orang Aborogin dan Torres Strait
Islander menderita kerugian besar dan ketidakadilan setelah orang-orang Inggris
bermukim di sini pada akhir abad ke 18. Banyak dari antara mereka yang menjadi
korban penyakit yang dibawa oleh orangorang kolonial tersebut; banyak sekali
dari suku pribumi ini yang direbut tanahnya; and sistem sosial serta
kekeluargaan mereka menjadi terganggu dan hampir musnah. Sampai tahun 1960-an
sedikit sekali pengakuan resmi yang diberikan pada kebudayaan serta sejarah
orang Aborigin dan Torres Strait Islander atau pada hak serta tanggung jawab
mereka sebagai warganegara.
Walaupun Undang-undang Kebangsaan
dan Kewarganegaraan / Nationality and Citizenship Act (1948) memberikan
kewarganegaraan pada semua penduduk Australia, tidak semua suku pribumi
Australia menerima semua hak politik, sosial dan ekonomi yang dinikmati orang
Australia lainnya sampai lama setelahnya.
Sejak tahun 1967 waktu suku Aborigin
dan Torres Strait Islander menerima hak untuk memberikan suara pada semua
pemilihan Commonwealth, State dan Territory, suku pribumi Australia telah
berjuang banyak untuk mencapai keadilan dan persamaan hak. Kebijakan Pemerintah
tentang penentuan kebulatan tekad sendiri telah mendorong keterlibatan suku
pribumi dalam mengambil keputusan yang menyangkut kehidupan mereka.
Pada tahun 1991 Dewan Rekonsiliasi
Aborigin dibentuk untuk mempromosikan Rekonsiliasi antara suku pribumi
Australia dengan penduduk Australia lainnya. Untuk Dewan ini, tujuan
Rekonsiliasi adalah: persatuan negara Australia yang menghormati tanah air
kita; menghargai warisan suku Aborigin dan Torres Strait Islander; dan memberi
keadilan serta persamaan hak pada semua orang.
Pada
tahun 1966 Parlemen Australia membuat pernyataan komitmen tentang persamaan hak
bagi semua orang Australia. Ini termasuk komitmen dalam proses rekonsiliasi
dengan suku Aborigin dan Torres Strait Islander – khususnya dalam mengatasi
kerugian sosial dan ekonomi mereka.
Pada bulan November 2000 pemerintah
Australia dan semua pemerintah State dan Territory membuat komitmen untuk
meneruskan dukungan mereka pada proses Rekonsiliasi dengan memperkecil kerugian
yang dihadapi oleh suku pribumi Australia. Rekonsiliasi sekarang merupakan hal
yang penting bagi masyarakat Australia. Ada banyak debat tentang apa arti
rekonsiliasi, dan tentang bagaimana hal tersebut dapat dicapai di Australia.
Proses menuju rekonsiliasi bukanlah suatu proses yang mudah, tapi Australia
telah mengambil beberapa langkah penting dalam beberapa tahun terakhir ini.
Pendidikan merupakan bagian penting dari proses ini.
b. Kontak Dengan Budaya Luar
Perkenalan pertama orang Aborigin
dengan dunia luar bukanlah dengan orang kulit putih akan tetapi dengan orang
Indonesia. Menurut Dr. Ian Crawford, kurator antropologi dan arkeologi Museum
Australia Barat, orang Indonesia itu adalah para nelayan dan pelaut musiman
dari Makasar yang mencari tripang di pantai utara Australia, diperkirakan
mereka telah mengenal Australia semenjak abad ke 16 (Kitley,1994,380). Semanjak
itu orang-orang Aborigin mulai mengenal dan bahkan menyerap unsur-unsur budaya
luar. Hal ini seperti yang terlihat dalam beberapa bentuk tradisi budaya
seperti seni, musik, keagamaan juga dalam hal perpakaian. Kontak awal
orang-orang Indonesia dengan orang-orang Aborigin ini berawal dari kegiatan
pencarian tripang
Tripang adalah merupakan sejenis
ikan laut yang berbentuk mentimun yang sangat laku dijual kepada
saudagar-saudagar Cina. Karena pencarian Tripang inilah orang-orang Bugis mampu
mengharungi lautan hingga mencapai pantai bahagian utara benua Australia dengan
terlebih dahulu singgah di pulau-pulau kecil di ujung Timor (Kitley,1994;413).
Kisah pencarian Tripang ini kemudian berlanjut menjadi kontak budaya antara
penduduk Aborigin dengan pendatang-pendatang Bugis. Kontak ini berlangsung
wajar meskipun kadang-kadang terjadi konflik, namun hubungan-hubungan yang
lebih intim tidak jarang juga terjadi di antara mereka. Salah seorang sejarawan
Australia, Peter G. Spillet pernah mencatat tidak kurang dari 250 suku kata
Bugis Makasar dan Melayu masuk ke dalam perbendaharaan kata orang-orang
Aborigin (Kitley,1994;414). Bahkan di beberapa daerah di bahagian utara
Australia terdapat nama-nama Makasar, seperti Kayu Jawa (sebutan untuk
Kimberley), Teluk Mangko (teluk North West), Teluk Mangngelai (teluk Grays),
Kampung Bapa Paso ( Father Nail di pulau Woodah). Kunjungan-kunjungan
nelayan-nelayan Bugis ini biasanya hanya di wilayah-wilayah pantai dan menetap
untuk beberapa waktu. Persinggahan ini berlangsung sejak lama, hingga pada
tahun 1907 dimana pemerintahan Australia melarang masuknya nelayan-nelayan
asing ke Australia.
c. Orang
Aborijin pada masa kini
Penduduk Aborijin telah berkembang
jumlahnya akhir-akhir ini dan distribusinya telah banyak berubah. Penduduk
Aborijin kira-kira 458.520 (2001) orang atau kira-kira 2% atau 460.000 sekitar
2,3% dari penduduk Australia yang berjumlah 20 juta (kompas, 2007). Mayoritas
orang Aborijin sekarang tinggal di kota-kota. Beberapa orang Aborijin Australia
telah menikah dengan orang yang bukan Aborijin. Banyak anak-anak dari hasil
pernikahan ini yang tetap tinggal dalam masyarakat Aborijin dan menganggap
dirinya sebagai orang Aborijin. Banyak dari mereka yang dulunya terpisah dari
keluarganya melalui kebijakan lama (untuk menggunakan cara Eropa) kemudian
berupaya menyatu kembali dengan keluarganya.
Jumlah
populasi suku aborijin pada sensus penduduk tahun 2001.
•
New South Wales - 134,888
•
Queensland - 125,910
•
Western Australia - 65,931
•
Northern Territory - 56,875
•
Victoria - 27,846
•
South Australia - 25,544
•
Tasmania - 17,384
•
ACT - 3,909
•
Other Territories - 233
d.
Permasalahan baru
Kemiskinan lebih umum dijumpai di
antara orang Aborijin daripada orang Australia lainnya. Mereka mengalami:
§ Tingkat
pengangguran yang tinggi;
§ Pendapatan
yang lebih rendah;
§ Harapan
hidup yang lebih pendek;
§ Tingkat
kematian bayi yang lebih tinggi;
§ Lebih
banyak penyakit, seperti kencing-manis, kelainan dalam peredaran darah dan
pernapasan, penyakit telinga dan kelainan mata;
§ Keadaan
perumahan yang berdesak-desakan, terutama di daerah pedesaan dan daerah
terpencil.
e. Komitmen pemerintah
Pemerintah Australia berketetapan
untuk memperbaiki situasi ini. Pemerintah mengakui bahwa perbaikan hanya akan
dapat dicapai melalui perubahan dalam sikap masyarakat dan dengan mengakui
hak-hak warganegara asli Australia tersebut. Perbaikan kesehatan dan perumahan
dianggap sebagai hal yang sangat penting. Layanan pendidikan juga telah
diberikan kepada orang-orang Aborijin. Bantuan pemerintah telah memungkinkan
orang-orang Aborijin untuk memasuki semua tingkat pendidikan serta pendidikan
tinggi dan pendidikan teknik. Di beberapa tempat, masyarakat Aborijin telah
mendirikan sekolah-sekolah dengan dukungan pemerintah.
BAB VIII
Kedatangan Bangsa Kulit Putih Dan
Kulit Hitam di Australia
Sampai
abad ke-15, orang-orang kulit putih (Eropa) masihberbeda pendapat tentang bentuk bumi. Ada yang setuju
dengan pendapat
bumi itu berbentuk bulat dan terbagi dua secara seimbang antara belahan bumi
utara dan selatan. Pendapat lain berpendapat bumi itu berbentuk rata
sebagaimana diungkap oleh ahli agama Katolik.
Dari pendapat-pendapat tersebut, ternyata sampai akhir abad ke-16
masih mempengaruhi pandangan orang-orang Eropa. Apabila mengacu pada pendapat
pertama bahwa bumi itu bulat, sebenarnya telah diungkap oleh Ptolemy ( ahli
matematika dan geografi) pada abad ke-2 masehi. Perbedaan pendapat itu pun
dengan sendirinya mempengaruhi pendapat tentang keberadaan
benua Australia. Berikut ini ada empat buah peta yang diterbitkan di Eropa
dalam abad ke-16. JIka kita perhatikan, perubahan politik sesudah tahun 1453
telah mendorong terjadinya perubahan baru dalam mencari danmenemukan jalan ke
sumber barang-barang dagangan yang dibutuhkan oleh orang-orang Eropa, seperti
sutera, rempah-rempah, emas, permata, gula, dan barang-barang lainnya. Portugis
berhasil memetakan garis pelayaran Eropa: Tanjung Pengharapan –
pantai timur Afrika smapai ke Ormuz
– India –
Malaka – Maluku. Kalau diperhatikan posisi Australia
dalam garis pelayaran Portugis tidak Nampak, tetapi setidaknya merupakan
langkah penting ke arah penemuan benua Australia. Jika ditarik garis ke selatan dari Maluku
akan dijumpai benua Australia. Orang Ambon sendiri menyebut daratan Australia
dengan Osse Tara Lia . Itu berarti orang Ambon sebelum Portugis
datang ke Maluku telah mengadakan kontak hubungan dengan
Australia.
Bangsa Spanyol berhasil memetakan
garis pelayaran dari arah barat ke timur. Mereka juga dari Spanyol – ujung
selatan Amerika – Samudera Pasifik
– Filipina –
Maluku. Penemuan jalan laut oleh bangsa Spanyol ini pun penting ke arah
penemuan benua Australia. Luis de Torres seorang perwira yang menjadi wakil
ekspedisi de Quiros berhasil berlayar
memasuki perairan di sebelah selatan Irian. Namanya telah diabadikan pada nama
selat yang memisahkan Australia dengan Irian yaitu Selat Torres. De Quiros
sendiri dalam buku pelayarannya mengatakan telah menemukan daratan selatan
yang
dicari-cari. Daratan itu hendaklah disebut Austrialia del Espiritu Santo
sebagai penghormatan kepada Raja Spanyol.
Selanjutnya pelayaran yang dilakukan oleh orang-orang Belanda jauh lebih
baik dalam menemukan benua Austalia. Setelah berhasil sampai ke Indonesia,
orang-orang Belanda mulai menyelidiki, memetakan,dan mempublikasikan hasil
temuan pelayarannya. Penemuannya itu berhasil memetakan garis besar pantai utara
dan barat benua Australia yang terletak
di sebelah selatan kepulauan Maluku. Tokoh penting orang Belanda yang berhasil
mengunjungi Australia di antaranya Willem Jansz yang memotong Selatan Torres
hingga sampai ke semenanjung York. Tempat yang disinggahinya diberi nama
Tanjung Keerweer (turn back). Dirk Hatog secara kebetulan mendarat di Hartog‟s
Islands. Frederick de Houtman sampai di
pantai barat Australia di sebelah kota Perth sekarang. Abel Tasman sendiri telah
sampai di pantai barat
South Island (New Zealand/ Staten Land), Van Diemen‟s Land. Oleh bangsa
Belanda, daratan Australia selanjutnya disebut dengan New Holland.
Penemuan-penemuan mereka tidak ditindaklanjuti dengan pendudukan karena
dianggap gersang dan akan dianggap pemborosan keuangan.
Keberhasilan Inggris melakukan eksplorasi, baik coastal
exploration eksplorasi pantai)
maupun inland exploration (eksplorasi
pedalaman)
telah membuka pintu bagi pembukaan dan perluasan koloni. Bukan saja perluasan koloni di New South Wales dalam arti area pemukiman, tetapi juga bagi
kemunkinan berdirinya koloni-koloni lain di sudut-sudut Australia. Semuanya ini
meletakkan jalan bagi pendudukan seluruh daratan Australia oleh Inggris yang
akan diuraikan dalam bagian ini.
Secara
tradisional motif utama yang mendorong Pemerintah Inggris membuka koloni di
Australia adalah untuk memenuhi kebutuhan tempat pembuangan narapidana. Dimana
pada akhir abad ke-17 kemiskinan dan
kejahatan merupakan gejala yang selalu nampak dalam kehidupan masyarakat
Inggris, baik di daerah pedesaan maupun di kota-kota. Banyaknya kejahatan
menyebabkan penuhnya penjara-penjara di Inggris. Untuk menambah kapasitas
penjara pemerintah menampung dalam kapal-kapal yang sudah tidak layak berlayar
untuk dijadikan penjara terapung. Keadaan tersebut membuat pemerintah Inggris
berpikir untuk mencari tempat pembuangan narapidana yang jauh dari negeri
Inngris. Akhirnya diputuskan New South Wales adalah tanah yang
cocok sebagai tempat pembuangan narapidana. Motif lainnya pembukaan
koloni di Australia, menurut para sejarawan lainnya adalah sebagai “naval
supply and maritime base” hal ini dikaitkan dengan “swing to the east” dalam
rangka peningkatan pelayaran dan perdagangan Inggris dengan Cina melalui pantai
timur Australia sehubungan di sebelah Barat Australia sudah ada kekuasaan
Belanda di Indonesia. Untuk itu pembukaan koloni di New South Wales adalah
untuk menyediakan tempat persinggahan dan pangkalan pemasokan kapal-kapal
Inggris yang melintasi Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Setelah koloni New
South Wales berdiri, selanjutnya koloni ini dipimpin oleh gubernur. Gubernur
pertama adalah Arthur Philip dari angkatan laut yang berusaha menjadikan koloni
itu “selfhelp” mampu berdiri
sendiri. Menurut dia jumlah free setller harus ditingkatkan agar mereka tenaga
kerja yang produktif. Berbeda jika mereka statusnya masih narapidana yang
tergolong tenaga kerja tidak produkif yang akan menghambat selfhelp.
Sesudah Letnan Gubernur Arthur Philip (1792-1795) keadaan di koloni
sempat dikuasai para Perwira Corps. Mereka memonopoli perdagangan, terutama
perdagangan rum. Setiap ada usaha yang mengganggu dan merugikan mereka pasti
akan ditentang. Begitu juga ketika datang gubernur pengganti Arthur Philip,
mereka tidak patuh pada keputusan gubernur. Sebaliknya mereka sering berselisih
sampai pada tiga gubernur selanjutnya. Gubernur Hunter dituduh tidak layak jadi
gubernur, king dihina dan puncak
perselisihan terajdi ketika masa pemerintahan gubernur William Bligh yang
dijebloskan ke dalam penjara. Peristiwa itu terkenal dengan nama Rum Rebellion.
Selanjutnya di bawah pemerintahan Lachlan Macquarie, seorang perwira dari
Angkatan Darat Inggris berhasil melumpuhkan kekuasaan Perwira
Corps. Mereka tidak lagi berkuasa penuh sehingga Macquarie berhasil memacu koloni
kearah kemajuan yang pesat. Pengetahuan tentang garis besar pantai Australia
sudah banyak dicapai dilanjutkan kea rah pedalaman. Great Dividing Range atau
the Blue Mountains dapat ditembus leh
Gregory Balxland, Lawson, dan Wenworth. Ekplorasi itu memungkinkan
perluasan koloni dan pembentukan koloni-koloni lainya di austrlia, yaitu
sebagai berikut:
a. Tasmania
Koloni Tasmania mulai berkembang dari
pemukiman yang dimulai di daerah Sungai Derwent yang kemudian berpusat di
Hobart dan di Port Dalrymple yang kemudian berpusat di Lounceston. Pada awal
pertumbuhannya kedua pemukiman itu maisng-masing dipimpin oleh seorang letnan
gubernur yang mewakili gubernur New South Wales. Lawson, dan Wenworth. Sejak tahun 1813 kedua
pemukiman itu (Lounceston dan Hobart) dtempatkan di awah seorang letnan
gubernur dan letnan gubernur yang pertama yang berkuasa atas kedua daerah itu
adalah Kolonel Davey. Dengan mendorong kemajuan
pertanian serta menjadikan
Hobart
sebagai pelabuhan bebas, Davey berusaha menjadikan Tasmania sebagai koloni yang
mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam usahanya ini ia berhasil. Saying
sekali ia kurang disenangi gubernur New South Wales karena Davey adalah orang
yang kurang disiplin, dan suka minum-minum keras. Sebagai bagian dari New South
Wales, Tasmania pernah dijadikan sebaai tempat pembuangan narapidana yang
berkelakuan palin buruk, bahkan di Tasmania sempat dibangun satu penjara khusus
yaitu Macquarie Harbour, di pantai barat pulau itu. Pada tahun 1825 Tasmania
dipisahkan dari New South Wales. Dalam perkembangan selanjutnya Tasmania
mempunyai kedudukan setara dengan New South Wales, dan berhak
mempunyai legislative council seperti New South Wales. Ketika New South Wales
mulai mempersoalkan tranportasi narapidana, Tasmania pun mengajukan tuntutan
agar system narapidana di sana pun dihapuskan. Tuntutan mereka ini menjadi
kenyataan pada tahun 1852. Pada tahun
1855 koloni ini menyelenggarakan pemerintahan sendiri dan secara resmi sejak
itu mengubah namanya dari Van Diemen‟s Land menjadi Tasmania. Ditemukannya
tambang tembaga, perak, dan bahan-bahan
mineral lainnya dalam decade 1870-an, menambah pesatnya kemajuan yang
dialami oleh Tasmania.Ekberhasilannya dalam mengekspor buah-buahan, serta
bentuk pulaunya, menyebabkan Tasmania terkenal sebagai The Apple Isle.
b. Australia Barat
Daerah
pantai Australia Barat sudah dienal oleh pelaut-pelau Belanda sejak decade
kedua abad ke-17. Kondisi alamnya yang gersang tidak merangsang prang-orang
Belanda maupun Inggris untuk mendudukinya. Pada akhir abad ke-18 dan permulaan abad ke-19 ekspedisi-ekspedisi
penyelidikan Prancis mengunjungi daerah pantai Australia Barat tersebut, lalu
tersiar kabar yang tidak jelas bahwa Perancis bermaksud menduduki daerah itu.
Khawatir didahului oelh Perancis, dan merasa terlalu jauh harus mengawasi
daerah itu dari Sydney, emndorong gubernur Darling mengirimkan Mayor Lockyer
mendirikan pos di King George Sond (Alban) pada tahun 1827. Pada tahun yang
sama, James Stirling menyelidiki daerah Swan River, dan sangat tertarik untuk
mendudukinya. Gubernur Darling b. Australia Barat Daerah pantai
Australia Barat sudah dienal oleh pelaut-pelau Belanda sejak decade kedua abad
ke-17. Kondisi alamnya yang gersang tidak merangsang prang-orang Belanda maupun
Inggris untuk mendudukinya.Pada akhir abad ke-18 dan permulaan abad ke-19 ekspedisi-ekspedisi
penyelidikan Prancis mengunjungi daerah pantai Australia Barat tersebut, lalu
tersiar kabar yang tidak jelas bahwa Perancis bermaksud menduduki daerah itu.
Khawatir didahului oelh Perancis, dan merasa terlalu jauh harus mengawasi
daerah itu dari Sydney, emndorong gubernur Darling mengirimkan Mayor Lockyer
mendirikan pos di King George Sond (Alban) pada tahun 1827.
Pada
tahun yang sama, James Stirling menyelidiki daerah Swan River, dan sangat tertarik
untuk mendudukinya. Gubernur Darling Lalu Stirling berusaha
menghubungi orang-orang pemilik modal untuk beremigrasi ke Swam River dan
membuka usaha di sana. Terpengaruh oleh Stirling, Thomas Peel membentuk kongsi
untuk membuka kolni di Swam River. Rombongan Peel tiba di Swam River pad tahun
1829. Mula-mula mereka memndarat di suatu tempat di mana sekarang berdiri
Fremantle, akan tetapi kemudian mereka
pindah kea rah utara ke tempat dimana sekarang berdiri kota Perth. Dari sinilah
berkembang koloni Australia Barat yang sekarang menjadi salah satu Negara
bagian dalam Cmmonwealth of Australia. Berbagai factor menyebabkan sejarah
permulaan koloni Australia Barat diisi oleh cerita-cerita kekecewaan yang lebih
dekat kepada
kegagalan. Salah satu sumbernya adalah
kekurangan tenaga kerja. Oleh karena itu, ketika koloni-klni lain sudah menolak
transportasi Oleh karena itu, ketika koloni-klni lain sudah
menolak transportasi narapidana Australia Barat justru meminta. Sejak tahun
1980 dilakukan transportasi narapidana ke Australia Barat yang baru
berakhir pada tahun 1868. Dibanding dengan
koloni-koloni lain di Australia, Asutralia Barat adalah koloni terakhir yang
melakukan pemerintahan sendiri sebagai daerah otonom dalam lingkungan kekuasaan
Inggris.
c.
Queensland
Untuk
pertama kali Queensland dihuni oleh
masyarakat kulit putih pada tahun 1824. Ditemukannya pemukiman yang baik di
Queensland sebagian besar merupakan jasa para penjelajah (eksplorer). John Oxley misalnya menyelidiki daerah Moreton Bay, tempat
pemukiman pertama di Queensland. Pada tahun 1827
pemukiman baru di Darling Downs dibuka
lagi oleh AllanCunningham. Pada mulanya pemukiman di Queensland tumbuh dan
berkembang sebaai bagian dari New South Wales. Setelah mengalami
kemajuan-kemajuan, Queensland akhirnya merasa tidak puas lagi berada di bawah
New South Wales. Rakyat di Queensland menginginkan agar Queensland
dipisahkan dari New South Wales. Keinginan mereka ini dikabulkan oleh
Pemerintah Inggris pada tahun 1859. Kondisi dan kekayaan Queensland sangat
membantu kemajuan di sana. Letak negerinya yang sebagian berada di daerah
tropis, emmungkinkan Queensland mengusahakan perkebunan kapas yang pernah
sangat menguntungkan negeri itu dan juga perkebunan tebu. Dalam mengusahakan
perkebunan tebu ini Queensland memerlukan tenaga buruh yang tidak terlalu
mahal. Akibatnya terjadilah apa yang
disebut “Kanakas Traffic” yang menimbulkan dilemma
bagi negeri itu. Dengan pertimbangan-pertimbangan keamanan, Queensland
meminta kepada Pemerintah Inggris agar
segera menduduki Irian Timur, nemun permintaannya itu
berkali-kali ditolak oleh Pemerintah Inggris. Akhirnya pada tahun 1883
Quensland bertindak sendiri mendudukinya dan menytakan Irian Timur sebagai
milik Inggris. Pada thaun 1884 Inggris menguatkan tindakan Queensland tersebut.
Untukselanjutnya sampai tahun 1901 Irian Timur yang menjadi milik Inggris itu diperintah
dari Queensland.
d. Victoria
Sebagai bagian dari New South Wales, Victoria
semula disebut Distik Port Philip. Kolonis yang mula-mula dikirim ke daerah ini
adalah rombongan
David Collins yang ditugaskan membuka pemukiman di Sorento. Akan tetapi karena
tempat ini kurang cocok untuk ditempati, Collins beserta rombongan pindah ke
Tasmania. Orang kulit putih yang
mula-mula menetap di daerah ini ialah Henty Bersaudara, yang menempati Teluk
Portland pada tahun 1834. Kemudian dalam tahun 1835 Batman dan asosiasinya
menduduki daerah Sungai Yarra, dan pada tahun yang sama kelompok Fawkner juga
mendirikan pemukiman di tempat di mana sekarang berdiri kota Melbourne. Sama
dengan Henty bersaudara, kedua kelompok yang disebutkan terakhir juga berasal
dari Tasmania. Mereka menempati Distrik Victoria tanpa
seiijin pemerintah sehingga mereka tergolong penghuni liar yang dalam sejarah
Asutralia disebut squatter. Batman mempunyai pengalaman yang unik dalam
kehadirannya di daerah ini. Pada tahun
1837 gubernur Bourke mengunjungi daerah ini dan meresmikan nama-nama Kota
Williamstwon dan Melbourne. Sampai tahun 1850 Victoria masih merupakan bagian
dari New South Wales. Untuk mewakili gubernur New South Wales di sana diangkat
seorang superintendent (pengawas Wales mendorong rakyat di Distrik Port Philip
menuntut pemisahan.
e. Australia
Selatan
Kalau Australia Barat dapat disebut koloni suatu
kongsi, maka Australia Selatan dapat disebut koloni suatu teori. Hal itu
dikarenakan pembentukkannya didasarkan pada suatu teori yang dikemukakan oleh
Wakefield. Astralia Selatan dibentuk dengan memotong areal seluas
300.000 mil persegi dari wilayah New South Wales. Romobongan kolonis pertama
tiba pada tahun 1830, emndarat di Pulau Kangaroo, namun akhirnya memilih lokasi
untuk menetap di tempat di mana sekarang berdiri kota Adelaide. Pada awal
berdirinya koloni ini, di sana berjalan dualism kekuasaan yang membawa berbagai
komplikasi. Namun akhirnya pemerintah Inggris mengahpuskan dualism tersebut
dengan cara memamnggil kedua pejabat, gubernur dan komisaris residen, allu
mengangkatnya gubernur baru yaitu Gawler. Di sekitar tahun 1840 koloni itu hamper
bangkrut, ntuk diselamatkanoleh penemuan tambang tembaga di KApunda pada than
1842 dan kemudian tambang yang lebih kaya lagi di Burra-burra. Gebernur Grey,
berusha menjadikan kolni ini mampu berswasembada.
Bila
kita perhatikan setelah tumbuhnya koloni-koloni di australia, pada tahun 1850
Pemerintah Inggris mengeluarkan dang-undang ang disebut dengan Australian
Colinies Government . Dalam undang-undang ini, setiap koloni ditawari dengan
nyusunan pemerintahan sendiri. Selanjutnya mulai tahun 1850, diirlah lima
koloni yan masing-masing memiliki pemerintahan ndiri, yaitu New South Wales,
Victoria, Tasmania, Australia atan, dan Queensland. Koloni terakhir yang
mejalankan merintahan sendiri adalah Australai bagian barat.
Perkembangan
selanjutnya, Australian Colonies Government
(1850) oleh Parlemen Inggris, dari satu sisi dipandang sebagai torical
accident (kecelakaan sejarah).
Undang-undang itu menjadi landasan hukum perpecahan di antara
koloni yang hamper berjalan 50 tahun.
Menjelang akhir abad ke -19 seluruh
unsure yang menghendaki persatuan berhasil mengkontruksi landasan yang
menghendaki persatuan Australia. Faktor-faktor pendorongnya antara lain:
munculnya kekuasaan Eropa lain di daerah Pasifik seperti Jerman dan Perancis,
keinginan mereka untuk menjaga agar benua ini hanya diisi oleh orang-orang
kulit putih, hasratnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui kerja sama
ekonomi,
ketenagakerjaan, adanya perkembangan alat-alat
komunikasi, aspek militer, dan kebanggaan
untuk disebut sebagai orang Australiadibandingkan nama orang Tasmania , Victoria, dan sebagainya.
Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1901, lahirlah Commonwealth of Australia
sebagai wadah yang mempersatukan seluruh koloni
Inggris di Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar